JUDUL: Satu dekade megaproyek pengalihan air China, penduduk desa yang direlokasi alami kemajuan pesat
SHOOTING TIME: 30 Oktober 2024
DATELINE: 31 Oktober 2024
DURASI: 00:02:48
LOKASI: SHIYAN, China
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. STANDUP (Bahasa Inggris): WANG SIBAN, Koresponden Xinhua
2. Berbagai cuplikan Proyek Pengalihan Air Selatan ke Utara China dan Desa Caiwan
3. SOUNDBITE (Bahasa Inggris): HE SHULAN, Warga Desa Caiwan
STORYLINE:
STANDUP (Bahasa Inggris): WANG SIBAN, Koresponden Xinhua
“Tahun ini merayakan peringatan 10 tahun pengoperasian Proyek Pengalihan Air Selatan ke Utara China. Saya berada di Desa Caiwan, di dekat Waduk Danjiangkou di China tengah. Di sinilah rute tengah proyek ini dimulai, menyalurkan air bersih dari Sungai Han, anak sungai utama Sungai Yangtze, ke daerah utara China yang rawan kekeringan.
Tiga belas tahun yang lalu, para penduduk desa pindah ke sini untuk memberi jalan bagi pembangunan waduk. Hari ini, mari kita cari tahu bagaimana mereka menjalani kehidupan baru mereka di sini.”
Pada awalnya, banyak penduduk desa yang enggan meninggalkan rumah leluhur mereka. Kendati demikian, pemerintah daerah bekerja keras untuk meyakinkan mereka tentang transisi yang lancar dan masa depan yang menjanjikan di permukiman baru mereka.
Setelah relokasi, setiap rumah tangga diberi rumah baru seluas 25 meter persegi per orang beserta lahan pertanian sebagai kompensasi yang adil.
Untuk lebih mendukung mata pencaharian, desa itu mendirikan sebuah perusahaan pertanian, menciptakan peluang kerja bagi penduduk desa dan memungkinkan mereka menghasilkan sekitar 90 yuan (1 yuan = Rp2.205) per hari.
Desa tersebut juga telah meningkatkan pendapatan penduduk desa melalui berbagai inisiatif, termasuk proyek fotovoltaik, sanggar kerja tenun, dan pariwisata pedesaan.
Pendapatan rata-rata siap dibelanjakan (average disposable income) penduduk desa itu mencapai 21.000 yuan tahun lalu.
SOUNDBITE (Bahasa Inggris): HE SHULAN, Warga Desa Caiwan
“Saya bisa mendapatkan layanan kesehatan dari pos kesehatan dan juga membeli kebutuhan sehari-hari dari toko kelontong.”
He Shulan (75) mengatakan kepada kami bahwa kehidupan di desa baru ini nyaman dan memuaskan.
Komunitas itu menawarkan berbagai fasilitas, termasuk toko kelontong kecil, stasiun logistik, perpustakaan, dan kafetaria umum di mana harga makanan hanya 2 yuan untuk penduduk seusianya.
Penduduk setempat telah membangun apresiasi yang kuat terhadap perlindungan lingkungan.
Sebuah fasilitas pengolahan air limbah dan tempat pembuangan limbah dapur didirikan untuk memastikan waduk tetap bersih. Penduduk desa juga sering bekerja sebagai sukarelawan guna menjaga lingkungan alam sekitar.
Kurang lebih satu dekade lalu, sekitar 180.000 penduduk di Hubei direlokasi untuk proyek vital ini. Sejak pengalihan air dimulai pada 2014, Waduk Danjiangkou telah mengalirkan lebih dari 60 miliar meter kubik air ke daerah utara China, termasuk Beijing, ibu kota China, dan memberikan manfaat bagi lebih dari 100 juta orang.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Shiyan, China.
(XHTV)