LONDON – China diperkirakan akan mengambil alih posisi Amerika Serikat (AS) sebagai pasar terbesar di dunia bagi Rolls-Royce, produsen mobil mewah asal Inggris, demikian diungkapkan direktur eksekutif (CEO) perusahaan itu kepada Xinhua dalam wawancara eksklusif.
TORSTEN MULLER-OTVOS, CEO Rolls-Royce:
“Saya kira masuk akal untuk mengatakan bahwa di China, kami mencatatkan tahun terbaik kedua kami sepanjang sejarah. Jadi, saya sangat bangga dengan apa yang kami capai di China tahun ini. Untuk persentase kasarnya, AS mencapai hampir 35 persen secara keseluruhan di dunia. China lebih dari 25 persen. Eropa 20 persen, Timur Tengah 10 persen dan Asia 10 persen. Seperti itulah kira-kira persentase penjualan kami selama 2022.”
Melihat prospek 2023 dan selanjutnya, CEO itu mengaku dirinya “optimistis namun tetap hati-hati.”
TORSTEN MULLER-OTVOS, CEO Rolls-Royce:
“Tentu saja. Maksud saya, kami memperkirakan ada beberapa potensi pertumbuhan di China. Dan untuk sekadar memberi Anda satu indikasi, kami juga memiliki keyakinan yang besar terhadap pasar China dan potensinya. Tahun ini, kami akan membuka tiga dealer tambahan di China. Kami akan menghadirkan kantor swasta kedua di China tahun ini, setelah kami membuka kantor swasta di Dubai. Jadi, kami sangat sibuk di China.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari London. (XHTV)