CHANGSHA, Seorang wanita berusia 28 tahun, resipien transplantasi gabungan jantung dan paru, melahirkan seorang bayi perempuan sehat pada 15 November, menurut sebuah konferensi pers yang digelar di sebuah rumah sakit di Provinsi Hunan, China tengah, pada Kamis (16/12).
Wanita bernama Xiaoying (samaran) itu merupakan pasien pertama yang menjalani transplantasi gabungan jantung dan paru, dan kemudian berhasil melahirkan seorang bayi di China, menurut Second Xiangya Hospital yang berada di bawah naungan Central South University.
Bayi perempuan tersebut kini berusia sebulan. Ibu maupun bayinya berada dalam kondisi sehat.
Xiaoying menderita kelainan bawaan ketiadaan ventrikel dan Hipertensi Pulmonal Sekunder (secondary pulmonary hypertension) yang secara bertahap berkembang menjadi sindrom Eisenmenger.
Dia berhasil menjalani transplantasi gabungan jantung dan paru di Second Xiangya Hospital di Central South University pada 17 Oktober 2014, dan pulih dengan baik melalui bantuan para dokter.
Pada 2020, Xiaoying menikah dan berharap bisa mempunyai bayi. Para dokter di rumah sakit terlebih dahulu menghentikan obat-obatan yang memengaruhi kehamilan dan perkembangan janin Xiaoying, menyesuaikan obat anti-rejeksi dan program imunosupresi secara real-timeguna membantunya mempersiapkan kehamilan dan persalinan.
Rumah sakit tersebut juga mengumpulkan pakar untuk melakukan banyak konsultasi dan menyusun rencana persalinan bagi Xiaoying. Perempuan itu menjalani operasi sesar (cesarean section) pada usia kehamilan 38 pekan dan berhasil melahirkan bayi perempuan.
Saat ini, pihak rumah sakit terus melakukan layanan pemantauan kesehatan terhadap Xiaoying dan bayinya.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service