NANNING – Terowongan Deqing sepanjang 6,61 km, proyek penting dalam pembangunan jalur kereta cepat Guiyang-Nanning di Hechi, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, selesai dibor pada Selasa (3/8).
Mengingat terowongan tersebut berlokasi di bentang alam karst yang khas, proses pembangunannya menemui banyak kendala akibat kondisi geografis dan bentang alam yang kompleks.
DENG BAOHUA, Manajer proyek jalur kereta cepat Guiyang-Nanning : “Kami harus menghadapi satu gua karst di setiap 50 meter. Ada lebih dari 200 gua di sepanjang terowongan. Ada pula lapisan tanah liat sepanjang 2 km di dalam terowongan. Jika kami langsung meletakkan rel kereta di jalan, itu akan seperti meletakkannya di sebuah rawa. Rel bisa terbenam kapan saja dan itu akan membahayakan kereta.
Kami memasang lebih dari 1.000 tiang di tanah pada lapisan tanah liat sepanjang 2 km itu, kemudian membuat fondasi rakit pada tiang-tiang itu. Tiang dan rakit tersebut terbuat dari beton bertulang, yang mampu memberikan sokongan penyangga beban yang kuat, menjamin keamanan laju kereta.”
Metode peledakan baru untuk penggalian terowongan digunakan dalam proyek ini, sehingga menghasilkan lebih sedikit pecahan batu dibanding metode tradisional dan secara efektif menjamin kestabilan batuan di sekeliling terowongan.
Jalur kereta cepat Guiyang-Nanning diperkirakan akan mulai beroperasi pada akhir 2023. Dengan total panjang 512 km, jalur kereta tersebut akan memangkas waktu tempuh dari Nanning ke Guiyang dari 10 jam lebih menjadi 2,5 jam.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Nanning, China. (XHTV)