SAINT-ETIENNE – Produksi jagung turun 18 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus 2022 akibat kekeringan, ungkap Kementerian Pertanian Prancis pada Senin (22/8).
“Situasi kekeringan ini bersejarah. Semua pengguna, semua sektor terimbas. Selain manajemen krisis atas situasi saat ini, kita harus melanjutkan dan mempercepat adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim,” papar Menteri Ekologi Prancis Barengere Couillard dalam sebuah rilis pers.
Di tingkat Eropa, produksi jagung dapat turun 16 persen pada tahun ini dibandingkan rata-rata lima tahunan (2017-2021), menurut laporan terkini dari layanan pemantauan hasil pertanian Uni Eropa.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Saint-Etienne, Prancis. (XHTV)