YERUSALEM – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Minggu (13/2) mendesak seluruh warga Israel untuk meninggalkan Ukraina “sesegera mungkin”, menjelang kemungkinan eskalasi dengan Rusia.
NAFTALI BENNETT, Perdana Menteri Israel:
“Kami tidak tahu perkembangan apa yang akan terjadi antara Rusia dan Ukraina. Seperti negara-negara lainnya, kami berharap ketegangan itu akan berakhir tanpa eskalasi. Namun, kewajiban utama kami adalah melindungi warga Israel. Saya sekali lagi menyerukan kepada warga Israel di Ukraina: Pulanglah. Jangan mengambil risiko yang tidak perlu. Jangan menunggu situasi di mana Anda sangat ingin pulang tetapi tidak dapat melakukannya. Perhatikan keselamatan hidup Anda dan tinggalkan Ukraina sesegera mungkin dan pulang.”
Israel pada Minggu meningkatkan upayanya untuk membantu warga Israel meninggalkan negara Eropa timur itu. Sejumlah maskapai penerbangan Israel menambah jumlah penerbangan tujuan Israel dari Ukraina untuk mengakomodasi orang-orang yang ingin pulang.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sebanyak 32 penerbangan direncanakan untuk pekan mendatang. “Saya meminta warga Israel untuk ikut dalam penerbangan ini,” imbuhnya.
ANASTASIA SHAVCHOOK, Penumpang dari Ukraina:
“Orang-orang di dalam (negara itu) ketakutan karena kami melihat banyak (latihan) teknik perang, dan saat ini saya pulang. Suami dan putra saya berada di Kiev dan ketika kami berpisah, perasaan saya tidak enak, karena kami melihat di berbagai berita, banyak video yang menunjukkan banyak (latihan) teknik perang di dekat area kami.”
Selama akhir pekan, Israel mulai mengevakuasi para diplomat dan pegawai kedutaan Israel dari Kiev. Pemerintah Israel juga mengeluarkan peringatan perjalanan dan meminta warga negara Israel untuk meninggalkan negara itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem. (XHTV)