SANTIAGO – Perusahaan farmasi Sinovac China akan membangun sebuah pusat penelitian dan pengembangan (litbang) serta pabrik produksi vaksin untuk memproduksi dosis vaksin CoronaVac di Chile guna mengatasi COVID-19.
Pengumuman tersebut disampaikan pada Rabu (4/8) di kampus San Joaquin di Universitas Katolik Chile di Santiago, lembaga pendidikan yang mendukung kesepakatan tersebut.
ENRIQUE PARIS, Menteri Kesehatan Chile: “Saya dapat menyampaikan bahwa ini adalah hari yang membahagiakan bagi Chile, tetapi tidak hanya bagi Chile karena ketika pabrik ini mulai memproduksi vaksin di sini, vaksin-vaksin itu dapat diekspor ke negara-negara Amerika Latin lainnya, negara-negara yang mengalami kesulitan dalam memperoleh vaksin. Kami tentu saja ingin membantu mereka.”
Sementara itu, setelah dua pekan berada di Chile serta usai rapat kerja dan beberapa kunjungan, Wakil Presiden Sinovac Meng Weining, yang memimpin delegasi China, menginformasikan bahwa pengembangan investasi telah siap dengan bantuan Universitas Katolik Chile dan InvestChile.
Eksekutif Sinovac menekankan bahwa mereka akan membangun pabrik produksi vaksin di kawasan Metro Santiago di wilayah tengah negara tersebut, dan pusat litbang di wilayah Antofagasta, Chile utara.
Menurut otoritas kesehatan di Chile, pabrik yang akan dibangun tersebut akan didasarkan pada tahapan fase fill and finish dalam proses produksi vaksin CoronaVac untuk melawan COVID-19, serta vaksin lainnya, termasuk vaksin untuk melawan hepatitis dan flu.
Hingga saat ini, negara di Amerika Selatan tersebut telah menyuntikkan sebanyak 25.042.652 dosis vaksin COVID-19, sebagian besarnya dari Sinovac.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Santiago. (XHTV)