ROMA – Perdana Menteri Italia Mario Draghi pada Selasa (12/10) mengatakan bahwa pertemuan luar biasa para pemimpin G20 tentang Afghanistan berfokus terutama pada tantangan kemanusiaan di negara Asia itu.
Berbicara kepada wartawan di akhir pertemuan virtual tersebut, Draghi menyerukan upaya untuk menghadapi tantangan terbesar yang muncul ke permukaan setelah penarikan militer Amerika Serikat (AS) dan pengambilalihan oleh Taliban.
Italia menjadi tuan rumah pertemuan tersebut karena posisinya sebagai pemegang kursi kepresidenan bergilir G20.
“Apa yang kita hadapi adalah bencana kemanusiaan yang meningkat di Afghanistan dan itu adalah sesuatu yang harus kita atasi segera,” kata Draghi kepada wartawan.
Draghi mengatakan ada pembahasan di antara para pemimpin mengenai upaya pencegahan penyebaran pandemi virus corona di Afghanistan, mencegah negara itu menjadi surga bagi terorisme internasional, masalah migrasi warga Afghanistan ke negara lain, masalah hak asasi manusia dan gender, serta pengakuan politik kepada pemerintahan Taliban.
Namun, dia mengatakan konsensus terbesar adalah seputar tantangan kemanusiaan.
Untuk itu, Draghi mengatakan bahwa Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berjanji menganggarkan dana bantuan sebesar 1 miliar euro (1 euro = Rp16.519) untuk Afghanistan.
Lebih lanjut, Draghi mengatakan bahwa menjaga sistem perbankan Afghanistan tetap berjalan dan menjaga bandara di Kabul, ibu kota Afghanistan, tetap buka merupakan prioritas karena semua itu adalah perhentian yang diperlukan untuk menerima bantuan kemanusiaan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Roma. [XHTV]