AMMAN – Perpustakaan terapung terbesar di dunia, Logos Hope, yang saat ini sedang berlabuh di Pelabuhan Aqaba Yordania, telah menyambut lebih dari 25.000 pengunjung sejak dibuka untuk umum pada 26 Januari, ungkap seorang manajer proyek.
Dengan membawa lebih dari 5.000 buku, perpustakaan terapung itu memiliki pilihan buku yang mengesankan dan menyuguhkan beragam acara maupun aktivitas budaya, seperti pertunjukan langsung dan lokakarya pendidikan, ujar Jabulani Mlambo, manajer proyek Logos Hope di Yordania kepada Xinhua pada Senin (13/2).
JABULANI MLAMBO, Manajer proyek Logos Hope di Yordania:
“Logos Hope dikenal sebagai pameran buku terapung terbesar di dunia, di mana kami membawa lebih dari 5.000 judul buku berbeda dengan harga yang sangat terjangkau. Logos Hope lebih dari sekadar perpustakaan. Kami memiliki 350 sukarelawan dari 70 lebih negara yang berbeda, dan kami datang ke negara ini dengan harapan dapat berbagi pengetahuan, bantuan, dan harapan ke mana pun kami pergi.”
TAREQ NASSER, Pengunjung:
“Saya kira ini adalah ide yang sangat bagus. Orang-orang yang tinggal di Aqaba, mereka cukup beruntung kapal ini berlabuh di sini. Sangat bagus bagi kami bisa mengenal orang-orang ini dan bagaimana mereka hidup di kapal ini. Dan mereka memberikan waktu mereka, hidup mereka dalam satu atau lain cara hanya untuk menyebarkan pengetahuan. Jadi ini adalah ide yang sangat bagus, hal ini memiliki banyak arti dalam berbagai lapisan. Setiap kali Anda masuk ke dalamnya, Anda akan menemukan sesuatu yang baru. Dan mereka bepergian. Jadi mereka datang dari negara lain ke negara ini dan seterusnya. Selain itu, mereka juga membawa banyak pemikiran baru dari berbagai pelabuhan.”
Kapal sepanjang 132 meter itu dibangun pada 1973 dan dibeli pada 2004 oleh GBA Ships, sebuah organisasi amal nirlaba yang berbasis di Jerman.
Kapal tersebut memulai misi amalnya pada 2009 lalu, melakukan perjalanan dari Eropa ke Karibia dan belahan dunia lainnya.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Amman. (XHTV)