BANGKOK – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) CEO Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC) diselenggarakan pada Kamis (17/11) di Bangkok, Thailand.
Sejumlah pakar memuji peran China dalam mendorong integrasi ekonomi regional, dengan mengatakan peran tersebut akan menstimulasi pembangunan yang stabil di kawasan Asia-Pasifik.
LESLIE SOEMEDI, CEO Master Steel, Indonesia:
“Dari pengalaman saya, China selalu berbagi kearifan dan pengalamannya dengan negara berkembang lainnya. Sifat pembangunannya yang inklusif akan menstimulasi pertumbuhan yang juga inklusif di kawasan Asia-Pasifik, memungkinkan lebih banyak orang untuk berbagi manfaat. Saya rasa, China telah dan akan selalu menjadi kontributor besar dalam hal itu.”
CHERDCHAI CHAIVAIVID, Direktur Jenderal, Departemen Urusan Ekonomi Internasional, Kementerian Luar Negeri Thailand:
“Peran China dalam mendorong integrasi ekonomi regional sangat penting. Pada saat ini, saya hanya perlu menekankan kembali perlunya China untuk memimpin proses tersebut di Asia-Pasifik maupun di pasar global.”
KRIENGKRAI THIENNUKUL, Ketua Dewan Penasihat Bisnis (ABAC) APEC 2022:
“Harus kita akui bahwa sebagai perekonomian terbesar kedua di dunia, China memiliki kekuatan ekonomi yang masif. Oleh karena itu, sebagai anggota dari 21 perekonomian (APEC), China telah menjadi kekuatan pendorong tidak hanya bagi blok tersebut, tetapi juga bagi seluruh dunia. China merupakan salah satu mesin utama dunia.”
Para pakar juga memuji konsep modernisasi China, yang ditekankan pada KTT tersebut.
ADEM FARAH, Wakil Presiden dan Sekretaris Jenderal Partai Kemakmuran, Ethiopia:
“Gaya modernisasinya didasarkan pada kebijakan dan strategi yang dikembangkan sendiri serta menggunakan sumber daya negara secara efektif. Gaya modernisasi seperti ini akan memungkinkan Partai dan pemerintah untuk memastikan kemakmuran bersama bagi semua orang.”
ROBERT LAWRENCE KUHN, Ketua Kuhn Foundation:
“China tidak hanya mengembangkan jalur modernisasinya untuk diri sendiri, tetapi juga menawarkannya sebagai jalur modernisasi baru untuk negara lain, negara-negara berkembang di seluruh dunia.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bangkok. (XHTV)