XI’AN – Para peneliti ilmiah dari Universitas Northwest di Xi’an, China barat laut, sukses merestorasi sejumlah relik budaya seperti Prajurit Terakota dengan menggunakan teknologi digital, yang telah meningkatkan efisiensi kerja.
Model awan titik tiga dimensi (3D point cloud) dapat diperoleh melalui pemindaian fragmen relik-relik budaya tersebut. Dan kemudian, fragmen-fragmen yang cocok dengan model itu dapat ditemukan dari fragmen relik lain secara otomatis.
XIONG MEIJUN, Mahasiswa pascasarjana Sekolah Ilmu Pengetahuan & Teknologi Informasi, Universitas Northwest:
“Pencocokan manual tidak efisien. Katakanlah jika kita perlu mencocokkan dua dari ratusan potongan, itu dapat memakan waktu satu hari penuh. Namun (sekarang) kita hanya perlu menekan tombol mulai setelah kita mengatur algoritmanya, lalu (komputer) akan mengenali dan mencocokkan secara otomatis.”
Dibandingkan dengan metode pencocokan manual konvensional, teknologi pencocokan digital juga dapat menghindari kerusakan sekunder pada relik budaya.
ZHANG YUHE, Dosen Sekolah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi, Universitas Northwest:
“Teknologi ini dapat digunakan untuk restorasi Prajurit Terakota, ubin atap, prasasti, rubbing, mural, dan relik budaya lainnya. Saat ini, proyek kami adalah tentang restorasi Prajurit Terakota, secara virtual dan fisik. Restorasi virtual juga dapat memandu restorasi fisik.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Xi’an, China. (XHTV)