KATHMANDU – Warga Nepal pada Minggu (20/11) pagi waktu setempat mulai mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat parlemen federal dan tujuh majelis provinsi.
Para pemilih terlihat mengantre di sejumlah TPS saat pemungutan suara dimulai pada pukul 07.00 waktu setempat. Sekitar 17,988 juta warga memenuhi syarat untuk memilih 275 anggota majelis rendah dan 550 anggota untuk tujuh majelis provinsi.
“Pemungutan suara telah dimulai dengan damai di seluruh negeri,” kata Surya Aryal, wakil juru bicara Komisi Pemilihan Umum (Pemilu) Kenya, kepada Xinhua. “Kami berharap pemungutan suara berlanjut dengan lancar sepanjang hari ini.”
Beberapa pemilih mengaku antusias karena mereka memandang pemungutan suara ini sebagai kesempatan memilih calon yang tepat untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan majelis provinsi.
“Saya memberikan suara dengan harapan orang yang terpilih akan bekerja demi perbaikan daerah kami,” kata Jeevan Khatri (41), warga Bhaktapur, sebuah kota di Lembah Kathmandu.
Nepal mengadopsi sistem pemilu campuran, di mana 60 persen perwakilan majelis rendah dan majelis provinsi dipilih melalui sistem pemungutan suara fast-past-the-post(FPTP), sedangkan 40 persen sisanya dipilih melalui sistem perwakilan proporsional.
Sebanyak 2.412 kandidat bersaing memperebutkan 165 kursi di majelis rendah melalui sistem FPTP, dan 2.199 kandidat memperebutkan 110 kursi melalui sistem perwakilan proporsional.
Demikian pula, sebanyak 3.224 kandidat yang memperebutkan 330 kursi di tujuh majelis provinsi melalui sistem FPTP, dan 3.708 kandidat memperebutkan 220 kursi melalui sistem perwakilan proporsional.
Kongres Nepal dan Partai Komunis Nepal (Maoist Center) dari aliansi yang berkuasa telah membentuk aliansi elektoral lima partai untuk pemilu ini, sedangkan Partai Komunis Nepal (Unified Marxist Leninist), partai oposisi terbesar, juga bergabung dengan partai lain untuk mendapatkan kursi.
Sejumlah pengamat dari beberapa negara memantau pemilu tersebut, dan pemungutan suara ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kathmandu. (XHTV)