JUDUL: Pekerja pelabuhan AS mogok kerja, protes kesepakatan ketenagakerjaan terkait upah dan otomatisasi
SHOOTING TIME: 1 Oktober 2024
DATELINE: 3 Oktober 2024
DURASI: 00:01:20
LOKASI: HOUSTON, AS
KATEGORI: MASYARAKAT/EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan aksi mogok
STORYLINE:
Sekitar 45.000 pekerja pelabuhan di seluruh wilayah Pantai Timur (East Coast) dan Pantai Teluk (Gulf Coast) Amerika Serikat (AS) mogok kerja pada Selasa (1/10) setelah tenggat waktu tengah malam untuk kesepakatan ketenagakerjaan baru terkait upah dan otomatisasi berakhir.
Perundingan tenaga kerja terhenti antara International Longshoremen’s Association (ILA) dan United States Maritime Alliance (USMX), yang menyebabkan penutupan hingga 36 pelabuhan di wilayah East Coast dan Gulf Coast.
Kedua belah pihak, yang belum melakukan negosiasi resmi sejak Juni, dilaporkan membatalkan tawaran upah sebelumnya pada Senin (30/10), tetapi tampaknya tidak ada kesepakatan yang tercapai. Titik-titik aksi pemogokan dibentuk dari Pelabuhan Philadelphia hingga Pelabuhan Houston di Texas, dengan para pekerja dermaga yang mogok membawa tanda bertuliskan “Tidak Kerja Tanpa Kontrak yang Adil.”
USMX, yang mewakili pelabuhan-pelabuhan tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin malam waktu setempat bahwa pihaknya meminta perpanjangan kontrak saat ini dan meningkatkan tawarannya dengan menaikkan upah hampir 50 persen selama masa kontrak.
Aliansi pengusaha itu berjanji untuk mempertahankan batasan otomatisasi yang tercantum dalam kontrak lama. Namun, serikat pekerja menginginkan pelarangan otomatisasi secara menyeluruh, menurut laporan AP.
Sebelumnya pada Senin yang sama, pernyataan dari ILA mengatakan bahwa para pengusaha menolak memberikan kompensasi yang adil kepada para pekerja.“
“ILA memperjuangkan rasa hormat, penghargaan, dan keadilan di dunia di mana perusahaan-perusahaan bersikeras untuk mengganti orang-orang yang bekerja keras dengan otomatisasi,” kata pernyataan ILA. “Robot tidak membayar pajak dan mereka tidak membelanjakan uang di komunitas mereka.”
Media lokal melaporkan bahwa ILA meminta kenaikan upah sebesar 77 persen selama enam tahun masa kontrak. Permintaan ini diajukan agar pekerja serikat mendapatkan kompensasi yang layak untuk mengatasi inflasi dan kenaikan gaji yang kecil selama bertahun-tahun.
Para anggota ILA mendapatkan gaji pokok sekitar 81.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.247) per tahun. Namun, beberapa di antara mereka bisa meraup lebih dari 200.000 dolar AS per tahun dengan lembur yang banyak, kata laporan tersebut.
Pelabuhan-pelabuhan yang terkena dampak menangani sekitar setengah dari kapal-kapal kargo di AS. Para ahli setempat memperkirakan bahwa aksi mogok kerja tersebut, yang pertama kali dilakukan oleh ILA sejak 1977, dapat merugikan ekonomi AS hingga 5 miliar dolar AS per hari. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait inflasi dan rantai pasokan beberapa pekan sebelum pemilihan presiden. Beberapa pihak mengatakan bahwa aksi mogok ini berpotensi menjadi pemogokan yang paling mengganggu terhadap ekonomi AS dalam beberapa dekade.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Houston, AS.
(XHTV)