VIENTIANE, Sejak dimulainya pembangunan Jalur Kereta China-Laos pada Desember 2016, sejumlah talenta lokal Laos, yang mengejar pengembangan karier profesional mereka di bidang perkeretaapian, telah tumbuh menjadi ahli teknik perkeretaapian.
Khamphiw Tawa (36), mantan petani di distrik perbukitan Xiengngeun di Provinsi Luang Prabang, Laos utara, menjalani kehidupan sulit dengan empat anak yang harus dibesarkannya.
Lima tahun lalu, banyak warga lokal masih mencari penghidupan dengan berladang atau mencari kayu di daerah pegunungan tersebut. Saat itu, Khamphiw yang penasaran mengamati banyak kendaraan dan teknisi China masuk ke area pegunungan dan mendengar kabar bahwa sebuah terowongan panjang untuk jalur kereta menuju Vientiane, ibu kota Laos, akan dibangun di lokasi itu.
Begitu komite desa mendorong para penduduk desa untuk melamar pekerjaan ke perusahaan China yang membangun terowongan itu, Khamphiw langsung pergi ke lokasi konstruksi.
Dia masih ingat hari pertamanya di jalur kereta itu. “Pada 13 April 2017, saya melamar pekerjaan,” ujar Khampiw. Dia diajak berkeliling untuk melihat sebuah pabrik pemrosesan baja dengan banyak mesin yang belum pernah dia lihat. Khampiw merasa ini merupakan peluang untuk meningkatkan diri dan kondisi keluarganya.
Khampiw berhasil melewati sesi wawancara keahlian, menerima pelatihan, dan ditugaskan di PowerChina Sinohydro Bureau 3 Co., LTD (Sinohydro 3), yang terlibat dalam operasional pengelasan untuk konstruksi terowongan jalur kereta tersebut.
“Saya pernah belajar mengelas sebelumnya, tapi tidak sama seperti di tempat ini. Peralatannya di sini modern dan saya telah mempelajari banyak hal,” tuturnya. Khampiw bekerja keras dan segera dipromosikan menjadi kepala tim pengelasan dari warga lokal.
Menambah kebanggaan dirinya, Khampiw juga ditugaskan untuk memimpin sebuah kampanye perekrutan di kampung halamannya. “Saya ingin rekan-rekan di desa saya memiliki pekerjaan yang baik dan uang untuk menghidupi keluarga mereka,” imbuh Khampiw.
Pada 2019, Khampiw terpilih sebagai “Karyawan Asing Luar Biasa” dari Sinohydro 3, dan dianugerahi gelar “Ahli Kereta Api” oleh Laos-China Railway Co., Ltd. (LCRC), sebuah perusahaan patungan yang berbasis di Vientiane, ibu kota Laos, yang membangun dan mengoperasikan jalur kereta tersebut.
Pada tahun yang sama, pria lain berusia 34, Somechai Xayyavong juga dianugerahi penghargaan “Ahli Kereta Api”.
Berasal dari provinsi pegunungan Xiengkhouang, Somechai pernah bekerja di sebuah perusahaan lokal yang membangun pembangkit listrik tenaga air sebelum bergabung dalam pembangunan jalur kereta tersebut dengan Sinohydro 15 pada 2017.
“Saya memperoleh lebih banyak pengetahuan dan belajar menggunakan peralatan canggih usai tiba untuk bekerja di jalur kereta tersebut. Pembangunan jalur kereta itu lebih kompleks dengan lebih banyak teknologi mutakhir diterapkan,” ujar Somechai kepada Xinhua.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service