KIGALI – Theoneste Higaniro, Ketua Organisasi Alumni Rwanda-China (Rwanda China Alumni Organization/RCAO), menyampaikan bahwa Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) usulan China mendorong pembangunan infrastruktur dan perdagangan di seluruh dunia lewat integrasi perekonomian negara-negara.
THEONESTE HIGANIRO, Ketua Organisasi Alumni Rwanda-China (Rwanda China Alumni Organization/RCAO):
“Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra merupakan sebuah inisiatif di mana pemerintah China, lewat kepemimpinan Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), berupaya mendorong pembangunan infrastruktur di seluruh dunia dan konektivitas antarwilayah. Ini berarti melalui inisiatif tersebut, CPC atau masyarakat China berharap perdagangan di seluruh dunia dapat dilakukan dengan lebih mudah, karena saat Anda memiliki pembangunan infrastruktur, transportasi, pelabuhan (darat) dan pelabuhan (laut), serta bandara yang dibangun dan didukung lewat inisiatif itu, perdagangan akan menjadi lebih mudah.
Dan saya mengharapkan pembangunan itu, (karena) tidak hanya di Rwanda, tapi juga mayoritas negara-negara Afrika, kami masih tertinggal dalam hal pembangunan infrastruktur, seperti bandara, pelabuhan, dan jalan. Jika kami bekerja sama dengan pemerintah China, mereka terutama memberikan pinjaman lunak terkait pembangunan infrastruktur dengan tingkat bunga minimal yang sangat rendah. Kami dapat memanfaatkan pembiayaan itu dan kemudian kami bisa memperoleh keamanan dan keberlanjutan dalam hal infrastruktur.
Jadi, saya merasa CPC sedang memimpin jalan dan memimpin dunia dalam hal kesejahteraan populasi dunia, mengingat inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat China dan warga Afrika, tetapi juga seluruh populasi dunia.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kigali. (XHTV)