VENESIA – Hanfu, salah satu gaya pakaian tradisional China, memulai debutnya di Karnaval Venesia sebagai salah satu pertukaran budaya penting antara Kota Suzhou di China timur dan Venesia, kota kembarnya di Italia.
Dengan mengenakan Hanfu, sebanyak 16 sukarelawan China dan Italia berpartisipasi dalam parade yang diluncurkan di Piazza San Marco yang terletak di tengah kota laguna itu.
MA XIAOHUI, Direktur pihak China, Institut Konfusius di Universitas Ca’ Foscari Venesia:
“Ini menjadi kali pertama bagi kostum tradisional China untuk ditampilkan secara resmi di Karnaval Venesia. Sebagai perwakilan pakaian tradisional China, Hanfu merupakan warisan budaya yang berharga bagi bangsa China dan seluruh umat manusia.”
IRENE DI MAIO, Sukarelawan:
“Saya memutuskan untuk berpartisipasi dalam inisiatif ini, yang saya temukan melalui jejaring sosial Instagram, karena saya rasa ini bisa menjadi cara untuk mengenal budaya China secara lebih dekat, mengingat saya belum pernah mempelajari aspek-aspek busana tradisional secara mendalam. Oleh karenanya, saya pikir ini juga bisa menjadi cara untuk mengetahui lebih banyak tentang bagian dari budaya China ini.”
MASSIMILIANO DE MARTIN, Anggota Dewan Perencanaan Kota, Konstruksi Swasta, dan Lingkungan Kota Venesia:
“Terima kasih kepada Kota Suzhou karena telah hadir di karnaval kami. Suzhou memiliki sutra, sedangkan kami memiliki kaca. Saya rasa kedua hal tersebut sangat luar biasa. Kita harus mencoba menemukan cara untuk merayakan bersama, dan mengenakan pakaian tradisional masing-masing.”
Karnaval Venesia 2023 resmi dibuka di kota laguna Italia itu pada 4 Februari, dan akan berlangsung hingga 21 Februari.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Venesia, Italia. (XHTV)