ADDIS ABABA – Terletak berkilo-kilometer jauhnya dari Addis Ababa, ibu kota Ethiopia, Sebeta di Wilayah Oromia dulunya merupakan kota pertanian. Namun, pendirian sebuah pabrik tekstil China membantu meningkatkan transformasi kota kecil di Ethiopia itu dan kehidupan penduduk setempat.
Dilengkapi dengan mesin penenun, pencetak, dan pencelupan kain terbaik, pabrik Zhejiang Mina Textile Co., Ltd. di Sebeta menghasilkan produk-produk yang dipasarkan ke Eropa dan negara-negara tetangga Ethiopia di Afrika.
Worku Lemi (31) merupakan salah satu karyawan di pabrik itu. Dia telah menyaksikan perubahan besar dalam hidupnya maupun kampung halamannya sejak pendirian pabrik tekstil China tersebut.
WORKU LEMI, Karyawan pabrik:
“Saya adalah salah satu karyawan angkatan pertama ketika pabrik ini mulai beroperasi sekitar tujuh tahun yang lalu. Sejak saat itu, saya bekerja di sini, dan kondisi pekerjaan maupun kehidupan saya pun terus meningkat.”
Bagi industri tekstil Ethiopia, pabrik China di Sebeta itu juga memegang peranan penting.
ABDURHAMAN KEMAL, Kepala pemasaran lokal di pabrik tekstil:
“Pabrik ini adalah pabrik pertama di jenisnya untuk sektor tekstil dan untuk Ethiopia dalam proses penyempurnaan (finishing) tekstil, terutama pencetakan dan pencelupan. Selain peluang kerjanya yang sangat luas, yang terpenting adalah pengaruhnya yang besar terhadap industri ini.”
Dalam beberapa tahun terakhir, Ethiopia diarahkan untuk menjadi pusat manufaktur di Afrika. Dan keterlibatan China yang terus meningkat berkontribusi pada aspirasi negara tersebut.
Dalam konteks ini, Sebeta juga mulai mengalami lonjakan industri manufaktur.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Addis Ababa. (XHTV)