THAILAND- Kabinet Thailand pada Selasa (22/6) menyetujui rencana untuk mengizinkan perjalanan bebas karantina ke destinasi resor Phuket mulai 1 Juli mendatang, kata juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri.
Rencana tersebut, yang dikenal sebagai “Kotak Pasir Phuket” (Phuket Sandbox), akan memungkinkan pengunjung internasional untuk masuk dan bepergian dengan bebas di pulau itu tanpa karantina, dengan syarat mereka telah divaksinasi COVID-19 lengkap dan berasal dari tempat yang dianggap pemerintah berisiko rendah atau sedang.
Berdasarkan rencana tersebut, pengunjung yang memenuhi syarat dapat tinggal di Phuket selama periode izin visa mereka sebelum meninggalkan Thailand, tetapi mereka harus tinggal di pulau itu selama 14 malam jika mereka ingin pergi ke tempat lain di negara itu, papar rincian yang dirilis oleh Otoritas Pariwisata Thailand (Tourism Authority of Thailand/TAT).
Mereka harus divaksinasi dengan vaksin yang disetujui oleh Thailand atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minimal 14 hari sebelum keberangkatan. Syarat lainnya termasuk memiliki polis asuransi kesehatan COVID-19 dengan pertanggungan minimum 100.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.421) dan sertifikat hasil tes RT-PCR COVID-19 negatif yang dikeluarkan dalam kurun waktu 72 jam sebelum kedatangan, menurut TAT.
Negara itu akan membatalkan pembukaan kembali jika skenario terburuk terjadi, termasuk bila infeksi baru di Phuket mencapai 90 kasus per pekan, tiga distrik atau enam desa lebih melaporkan penularan lokal, atau fasilitas kesehatan yang digunakan melampaui kapasitas 80 persen di pulau itu, kata Taweesin Visanuyothin, juru bicara Pusat Administrasi Situasi COVID-19 (Center for the COVID-19 Situation Administration/CCSA), dalam taklimat media harian pada Selasa.
Rencana pembukaan kembali Phuket dipandang sebagai sebuah program percontohan karena Thailand menargetkan untuk kembali menerima pengunjung asing yang telah divaksinasi pada awal Oktober mendatang demi menghidupkan kembali perekonomiannya yang bergantung pada pariwisata.
Pada Selasa, negara itu mengonfirmasi 4.059 kasus baru COVID-19, sehingga jumlah total kasus menjadi 225.365. Jumlah kematian akibat penyakit tersebut bertambah 35 menjadi 1.693, menurut data CCSA.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bangkok. (XHTV)