KUALA LUMPUR – Malaysia tidak akan menutup kegiatan ekonomi dan industrinya bahkan jika jumlah kasus baru COVID-19 melonjak, kata Menteri Perdagangan Internasional dan Perindustrian Malaysia Mohamed Azmin Ali.
Karantina wilayah (lockdown) sebelumnya telah menyebabkan 826.000 orang kehilangan pekerjaan dalam tiga bulan pertama lockdowntotal pada 2020, kata Mohamed Azmin pada Senin (7/2) usai jamuan makan malam Tahun Baru Imlek yang diselenggarakan di Negara Bagian Johor oleh Kamar Dagang China Batu Pahat.
“Kita tidak bisa melakukannya lagi (lockdowntotal). Betul, kita perlu mengelola pandemi ini secara efektif, kita akan mengerahkan upaya terbaik untuk masalah kesehatan, namun ‘kesehatan ekonomi’ juga penting. Dan kini kita akan melakukannya dengan seimbang jika terjadi lonjakan (COVID-19) tiba-tiba,” kata Mohamed Azmin seperti dikutip kantor berita Bernama.
Menurut Mohamed Azmin, kementeriannya akan berfokus untuk memberikan vaksinasi kepada pegawai di sektor ekonomi.
Selama sepekan terakhir, Malaysia telah mencatatkan lonjakan infeksi baru COVID-9, dengan 13.944 kasus baru dilaporkan pada Selasa (8/2), menurut data dari Kementerian Kesehatan Malaysia, dengan varian Omicron disebut sebagai penyebab peningkatan itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kuala Lumpur. (XHTV)