KAIRO – Mesir pada Rabu (12/10) menyambut baik kesepakatan yang dicapai oleh Lebanon dan Israel untuk menetapkan demarkasi perbatasan laut mereka.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan kesepakatan itu akan “memungkinkan Lebanon mendapatkan keuntungan dari sumber dayanya,” untuk meningkatkan kondisi ekonominya, berharap langkah baru itu akan memperkuat kerja sama di kawasan Mediterania.
Pernyataan itu juga memperbarui dukungan penuh Mesir untuk stabilitas dan kedaulatan Lebanon.
Pada Selasa (11/10), para pemimpin Israel dan Lebanon mengumumkan bahwa versi final dari proposal penetapan demarkasi perbatasan laut mereka telah tercapai.
Perundingan demarkasi perbatasan laut antara kedua belah pihak dimulai pada 2020 di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mediasi Amerika Serikat. Perundingan tersebut terhenti pada Mei 2021 karena perbedaan antara kedua belah pihak atas wilayah yang disengketakan.
Perselisihan selama bertahun-tahun tersebut menyangkut sebuah area di Mediterania Timur, di mana terdapat setidaknya dua lokasi ladang gas alam, yaitu ladang gas Karish, yang dikelola Israel, dan Qana, sebuah ladang gas berskala lebih kecil yang belum dieksplorasi.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo. (XHTV)