KAIRO – Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Mesir pada Senin (17/10), Mesir mengatakan pihaknya memantau dengan saksama berbagai reaksi dari keputusan OPEC+ baru-baru ini untuk memangkas produksi minyak hariannya.
Pada 5 Oktober, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan para mitranya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, mengumumkan pemangkasan produksi besar-besaran hingga 2 juta barel per hari (bph) mulai November untuk mendongkrak harga minyak yang baru-baru ini merosot karena kekhawatiran resesi.
Pengurangan tersebut setara dengan sekitar 2 persen dari permintaan minyak global tahun ini, yang diperkirakan OPEC berada pada angka sekitar 100 juta barel per hari.
Mesir juga mengatakan mereka mendukung sikap Arab Saudi untuk menjelaskan pertimbangan teknis keputusan OPEC+ tersebut, yang terutama bertujuan untuk mencapai disiplin pasar minyak, dan menjamin penguatan kemampuan masyarakat internasional dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi saat ini.
Amerika Serikat, yang menghadapi meningkatnya tekanan dari inflasi yang tinggi, keberatan dengan pemangkasan produksi itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo. (XHTV)