JUDUL: Mesir kutuk operasi militer Israel di Tepi Barat
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 2 September 2024
DURASI: 00:00:56
LOKASI: Kairo
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kantor pusat Kementerian Luar Negeri Mesir
2. Berbagai cuplikan pidato menteri luar negeri Mesir
3. Berbagai cuplikan Sungai Nil
STORYLINE:
Mesir pada Minggu (1/9) mengutuk operasi militer Israel yang terus berlanjut di Tepi Barat. Operasi-operasi ini telah mengakibatkan puluhan warga Palestina tewas dan terluka dalam beberapa hari terakhir.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mesir mengutuk keras berbagai upaya Israel yang sedang berlangsung untuk mengeskalasi konfrontasi di wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta berlanjutnya penggunaan “kekuatan militer yang berlebihan dan pembunuhan yang melanggar hukum oleh Israel.”
Kementerian tersebut menekankan bahwa Israel harus mematuhi kewajiban hukumnya sebagai kekuatan pendudukan dan melindungi keamanan warga Palestina di wilayah pendudukan.
Mesir juga memperingatkan bahaya “kebijakan bumi hangus” Israel, dan menyatakan bahwa kebijakan semacam itu bertujuan merusak semua komponen negara Palestina di masa depan dan menghilangkan harapan Palestina untuk mendirikan negara merdeka di sepanjang perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Kemenlu Mesir meminta pihak-pihak yang berpengaruh di komunitas internasional dan Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengambil sikap tegas terhadap praktik-praktik ilegal ini dan memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina di wilayah pendudukan.
Sejak Rabu (28/8), Israel melancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat bagian utara. Tujuan operasi itu adalah untuk mencegah serangan terhadap Israel di masa depan.
Israel melancarkan serangan hampir setiap hari di Tepi Barat sejak konflik Palestina-Israel pecah pada 7 Oktober 2023.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 660 warga Palestina di Tepi Barat sejak konflik dimulai.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)