JUDUL: Mesir, Ethiopia, dan Sudan lanjutkan pembicaraan terkait sengketa bendungan di Sungai Nil
DATELINE: 28 Agustus 2023
DURASI: 00:00:57
LOKASI: Kairo
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan pemandangan Sungai Nil
2. Berbagai cuplikan irigasi
3. Berbagai cuplikan Grand Ethiopian Renaissance Dam
STORYLINE:
Babak baru perundingan antara Mesir, Ethiopia, dan Sudan terkait perselisihan yang telah berlangsung lama terkait Bendungan Hidase atau Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) dimulai pada Minggu (27/8) di Kairo, ibu kota Mesir, kata Kementerian Sumber Daya Air dan Irigasi Mesir dalam pernyataannya.
Menteri Sumber Daya Air dan Irigasi Mesir Hani Sewilam menekankan perlunya mencapai kesepakatan yang mengikat secara hukum mengenai aturan untuk pengisian dan pengoperasian bendungan yang dibangun di seksi Ethiopia dari Sungai Nil itu. Sang menteri mengatakan perjanjian itu harus mempertimbangkan kepentingan dan kekhawatiran ketiga negara, menurut pernyataan itu.
Setelah bertahun-tahun melakukan perundingan tanpa hasil, Mesir dan Sudan yang merupakan lokasi hilir Sungai Nil berharap mencapai kesepakatan hukum yang mengikat dan mengatur pengisian dan pengoperasian GERD dengan Ethiopia yang merupakan lokasi hulu Sungai Nil.
Sewilam menekankan pentingnya menghentikan tindakan sepihak dalam hal ini, seraya melanjutkan bahwa pengisian dan pengoperasian bendungan tersebut tanpa perjanjian tripartit terlebih dahulu merupakan pelanggaran terhadap Deklarasi Prinsip (Declaration of Principles) yang ditandatangani oleh ketiga negara pada 2015.
“Mesir terus mengerahkan upaya maksimal untuk untuk menyukseskan perundingan itu,” kata menteri Mesir tersebut, seraya menekankan bahwa pihak Mesir meyakini ketersediaan sejumlah besar solusi teknis dan hukum akan memenuhi kepentingan ketiga negara dan membantu tercapainya kesepakatan yang diinginkan.
Ethiopia mulai mengisi bendungan itu pada 2020 meskipun ada penolakan dari Mesir dan Sudan, yang pada akhirnya menyebabkan penangguhan negosiasi tripartit terkait pada 2021.
Pihak Addis Ababa pada Juli lalu mengumumkan bahwa pengisian keempat untuk bendungan itu akan diperpanjang hingga September dan negara-negara lokasi hilir Sungai Nil tersebut tidak akan dirugikan.
Ethiopia mulai membangun GERD pada 2011 dan memperkirakan bahwa proyek pembangkit listrik tenaga air raksasa ini akan menghasilkan lebih dari 6.000 megawatt listrik, tetapi Mesir dan Sudan khawatir bahwa hal itu dapat mengurangi proporsi air Sungai Nil di wilayah mereka.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)