KAIRO – Pelaksana Tugas Menteri Kesehatan Mesir Khaled Abdel Ghaffar pada Selasa (2/11) mengatakan bahwa negara tersebut akan mulai melakukan vaksinasi COVID-19 kepada remaja usia 15 hingga 18 tahun.
Ghaffar menuturkan bahwa negara Timur Tengah tersebut telah menerima lebih dari 74 juta dosis vaksin, termasuk dari Sinopharm, Sinovac, AstraZeneca, Johnson & Johnson, serta Pfizer.
Sejauh ini, Mesir telah menyuntikkan lebih dari 38 juta dosis vaksin kepada lebih dari 25 juta warga.
Mesir meminta semua mahasiswa agar melakukan vaksinasi sebelum 15 November atau mereka tidak akan diperbolehkan masuk ke lingkungan kampus. Negara tersebut juga akan melarang orang-orang yang belum divaksin masuk ke berbagai fasilitas pemerintah mulai 15 November nanti.
Produsen vaksin milik pemerintah Mesir, VACSERA, dan perusahaan biofarmasi China, Sinovac, menandatangani sebuah perjanjian pada April lalu untuk bersama-sama memproduksi vaksin Sinovac di pabrik VACSERA di negara yang terletak di kawasan Afrika Utara tersebut.
Saat ini, Mesir memberikan 2 juta dosis vaksin produksi VACSERA-Sinovac setiap pekannya ke pusat-pusat vaksinasi di negara tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo. (XHTV)