JUDUL: Merek-merek China rajai pasar EV Thailand
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 12 November 2024
DURASI: 00:01:10
LOKASI: Bangkok
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kendaraan listrik
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Thailand): Pelanggan Thailand
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Thailand): SUROJ SANGSNIT, Wakil Presiden Asosiasi Kendaraan Listrik Thailand
STORYLINE:
Industri otomotif Thailand mencatat lonjakan penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV), dengan produsen mobil China merajai pasar EV di negara tersebut.
Pada 2023 saja, penjualan EV murni (pureEV) di Thailand melampaui 73.000 unit. Angka tersebut menunjukkan peningkatan mengejutkan sebesar 603,66 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Perlu diketahui bahwa lebih dari 80 persen kendaraan tersebut merupakan merek China.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Thailand): Pelanggan Thailand
“Anak saya sedang mempertimbangkan untuk membeli mobil listrik China karena dia sangat terkesan dengan test drivemobil itu.”
Pada 1 November, produsen mobil China, BYD, resmi meluncurkan merek premium DENZA di Thailand.
Pada 29 Oktober, Riddara Automobile (Thailand), anak perusahaan dari produsen mobil China Geely, meluncurkan truk pikap listrik pertamanya di Thailand.
Pada Juli tahun ini, BYD membuka pabrik EV di Thailand, yang merupakan pabrik pertama produsen mobil tersebut di Asia Tenggara.
Juga pada Juli, produsen mobil China GAC Aion, anak perusahaan GAC Group, resmi membuka pabrik EV pertamanya di Thailand.
Dengan promosi investasi pemerintah, Thailand menargetkan untuk memproduksi EV hingga 30 persen dari seluruh kendaraan di negara itu pada 2030.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Thailand): SUROJ SANGSNIT, Wakil Presiden Asosiasi Kendaraan Listrik Thailand
“China kini menjadi sumber teknologi EV yang paling mutakhir.
Masyarakat di Thailand memperoleh manfaat dengan diperkenalkannya EV, yang memberikan mereka akses ke lebih banyak pilihan dan teknologi.
Alih-alih bersikap proteksionis, kita harus bekerja sama sehingga kita bisa berbagi pengetahuan dan memanfaatkan teknologi demi memajukan bangsa kita.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bangkok.
(XHTV)