Sebuah mausoleum berukuran besar di Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China barat laut, diidentifikasi sebagai milik Kaisar Wendi dari Dinasti Han Barat (202 SM-25 M), menurut pihak berwenang setempat pada Selasa (14/12).
Mausoleum yang terletak di Desa Jiangcun di pinggiran timur Xi’an tersebut dikelilingi oleh lebih dari 100 makam kuno dan lubang pemakaman di sebelah luar. Proses ekskavasi telah dilakukan di area itu sejak 2017, dengan banyak peninggalan yang ditemukan termasuk patung-patung tembikar berpakaian, busur panah, dan segel resmi.
Mausoleum itu tidak memiliki gundukan kuburan atau pusara, tetapi memiliki empat jalan landai yang mengarah ke pintu masuk ruang pemakaman yang berada 2 hingga 4,5 meter di bawah tanah. Ruangan tersebut, dengan dasar makam 27 hingga 30 meter di bawah tanah, memiliki panjang 74,5 meter dan lebar 71,5 meter.
Ma Yongying, seorang peneliti di Akademi Arkeologi Shaanxi, mengatakan bahwa mausoleum itu mirip dengan mausoleum dua kaisar Dinasti Han Barat lainnya dalam hal struktur dan skala, dengan jejak-jejak evolusi sejarah. Dia menambahkan bahwa sejumlah dokumen sejarah juga mendukung klaim para arkeolog.
Rumor menyebutkan bahwa makam Kaisar Wendi terletak di sebuah lokasi terdekat yang disebut Fenghuangzui, di sebelah utara Desa Jiangcun.
Penemuan mausoleum tersebut pun mengakhiri rumor yang telah lama beredar. Rumor itu muncul karena penemuan sebuah tablet batu kuno berisi tulisan di Fenghuangzui.
Namun, para arkeolog tidak menemukan tanda-tanda konstruksi di Fenghuangzui selama penelitian mereka dan menyimpulkan bahwa daerah tersebut hanyalah punggung bukit yang terbentuk secara alami.
Kaisar Wendi, yang memiliki nama lahir Liu Heng, terkenal karena kesederhanaan dan kemurahan hatinya. Selama lebih dari 20 tahun pemerintahannya, dinasti itu mencapai kemakmuran ekonomi sekaligus ekspansi dari penduduknya.
Mausoleum tersebut menjadi salah satu dari tiga temuan arkeologi utama yang diungkapkan oleh Administrasi Warisan Budaya Nasional (National Cultural Heritage Administration/NCHA) di Beijing pada Selasa.
Daftar tersebut juga mencakup reruntuhan area pemukiman di Luoyang, Provinsi Henan, China tengah, yang berasal dari Dinasti Tang (618-907). Selama periode itu, kota-kota secara ketat dibagi menjadi daerah pemukiman dan area komersial yang dipisahkan oleh tembok.
Situs berukuran panjang 533,6 meter dan lebar 464,6 meter tersebut mencerminkan filosofi tradisional China tentang perencanaan kota, dan memiliki signifikansi besar terhadap studi tentang sistem politik dan kehidupan sosial selama dinasti tersebut, menurut NCHA.
Situs lainnya yang diungkap adalah kompleks makam yang terletak di Kota Wuwei, Provinsi Gansu, China barat laut, yang merupakan milik keluarga kekaisaran Tuyuhun, kekaisaran tetangga dari kekaisaran Tang.
Di kompleks tersebut terdapat satu-satunya makam bangsawan Tuyuhun yang terpelihara dengan baik yang pernah ditemukan sejauh ini. Lebih dari 800 objek termasuk tekstil dan patung tembikar yang ditemukan di makam tersebut telah diawetkan melalui metode laboratorium.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service