JUDUL: Menilik budi daya kepiting di China utara yang datangkan kemakmuran bagi penduduk desa
SHOOTING TIME: Dokumentasi
DATELINE: 19 November 2024
DURASI: 00:02:34
LOKASI: TAIYUAN, China
KATEGORI: EKONOMI/MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan basis budi daya kepiting
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): LI NAN, Petani kepiting di Desa Xuegong
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): LI NAN, Petani kepiting di Desa Xuegong
STORYLINE:
Para petani di Desa Xuegong yang terletak di wilayah Linyi, Provinsi Shanxi, China utara, mengubah dataran pasang surut di sepanjang Sungai Kuning menjadi sumber pendapatan dengan mengembangkan akuakultur khusus dalam beberapa tahun terakhir.
Dataran pasang surut di sepanjang Sungai Kuning dengan tanaman-tanaman air yang subur menyediakan kondisi yang sangat baik untuk pertumbuhan kepiting.
Li Nan (39) kembali ke kampung halamannya untuk memulai bisnis budi daya kepiting empat tahun lalu.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Mandarin): LI NAN, Petani kepiting di Desa Xuegong
“Saat saya kembali dari Xi’an pada 2020, saya kebetulan menemukan dataran pasang surut di sepanjang Sungai Kuning yang merupakan lingkungan ideal untuk budi daya (biota) akuatik.”
Dalam dua tahun pertama usahanya, karena teknik akuakultur yang masih belum sempurna, tingkat kelangsungan hidup kepiting di kolam-kolamnya hanya sekitar 30%.
Melalui eksplorasi berkelanjutan, tingkat kelangsungan hidup kepiting yang dibudidayakannya meningkat secara signifikan.
Setelah beberapa tahun berdedikasi melakukan penelitian, Li Nan kini menjadi “pakar budi daya kepiting” yang terkenal di daerah tersebut, dan kolam kepitingnya semakin meluas hingga 33,35 hektare.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Mandarin): LI NAN, Petani kepiting di Desa Xuegong
“Setelah bertahun-tahun membudidayakan kepiting, saya menemukan keunggulan tersendiri dalam membudidayakan kepiting di sini. Dalam hal iklim, perbedaan suhu yang besar antara siang dan malam serta hari-hari di mana cuaca bersuhu tinggi juga lebih sedikit di sini menyediakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan kepiting. Sementara itu, air Sungai Kuning yang kami gunakan kaya akan nutrisi, seperti kalsium, fosfor, dan kalium. Kualitas tanah dan air baik untuk pertumbuhan rumput air. Selama masa pembibitan, kepiting memiliki banyak nutrisi untuk dimakan.”
Kini, budi daya kepiting telah menjadi industri unggulan untuk menambah pendapatan warga Desa Xuegong. Pada 2023, produksi kepiting di desa tersebut mencapai 75.000 kilogram.
Budi daya kepiting dapat menyediakan lebih dari 130 pekerjaan bagi penduduk setempat dan menghasilkan pendapatan kolektif sebesar 500.000 yuan (1 yuan = Rp2.197) per tahun bagi desa tersebut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Taiyuan, China.
(XHTV)