JUDUL: Menhan Turkiye sebut PKK dalang serangan di Ankara
SHOOTING TIME: 23 Oktober 2024
DATELINE: 24 Oktober 2024
DURASI: 00:01:03
LOKASI: Ankara
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan rekaman CCTV serangan teroris di Ankara (Sumber: Kantor Berita Ihlas)
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Turkiye): YASAR GULER, Menteri Pertahanan Turkiye
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Turkiye): ALI YERLIKAYA, Menteri Dalam Negeri Turkiye
STORYLINE:
Menteri Pertahanan (Menhan) Turkiye Yasar Guler pada Rabu (23/10) mengatakan bahwa organisasi terlarang Partai Pekerja Kurdistan (Partiya Karkeren Kurdistane/PKK) merupakan dalang dari serangan mematikan di kompleks pertahanan utama di Ankara, ibu kota Turkiye.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Turkiye): YASAR GULER, Menteri Pertahanan Turkiye
“Saya ulangi apa yang selalu saya katakan, kami tidak akan berhenti mengejar mereka sampai teroris terakhir dilenyapkan.”
Menteri Dalam Negeri Turkiye Ali Yerlikaya menyebutkan serangan di fasilitas produksi Turkish Aerospace Industries Inc. (TUSAS) di Ankara tersebut menewaskan empat orang dan melukai 14 lainnya.
Tiga orang yang terluka berada dalam kondisi kritis, tutur Yerlikaya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Yerlikaya menambahkan bahwa dua “teroris”, seorang pria dan seorang wanita, berhasil “dinetralkan” oleh pasukan keamanan tak lama setelah serangan terjadi di pinggiran Ankara.
SOUNDBITE 2 (Bahasa Turkiye): ALI YERLIKAYA, Menteri Dalam Negeri Turkiye
“Kami berupaya mengidentifikasi para teroris. Begitu mereka teridentifikasi, organisasi mereka akan terungkap.”
TUSAS merupakan perusahaan pertahanan dan penerbangan utama di Turkiye. Perusahaan itu memproduksi KAAN, pesawat tempur nasional pertama negara itu, dan terlibat proyek-proyek pertahanan lainnya.
PKK pernah mengeklaim bertanggung jawab atas tindakan serupa di masa lalu.
PKK, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turkiye, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, telah melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Turkiye selama lebih dari tiga dekade.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara.
(XHTV)