KAMBOJA – Penduduk Desa Rolaing Sangke, yang terletak sekitar 46 kilometer sebelah barat Phnom Penh, ibu kota Kamboja, pada Minggu (2/4) menyelenggarakan acara balapan gerobak sapi, sebuah tradisi yang telah berusia berabad-abad.
Pada acara tahunan tersebut, para kontestan memacu gerobak sapi mereka yang ditarik oleh dua ekor sapi di lintasan sepanjang 800 meter.
Acara itu digelar untuk menandai akhir musim panen padi dan menyambut Tahun Baru Lunar Khmer, yang akan dimulai pada 14 April.
KHAT SOKHAY, Ketua Asosiasi Peternak Sapi Provinsi Kampong Speu:
“Sejak generasi kakek-nenek saya, saya selalu menyaksikan tradisi balapan gerobak sapi ini di pengujung musim panen padi. Saat ini, terdapat 38 pasang sapi yang ikut berlomba. Karena olahraga tradisional ini berada di ambang kepunahan, saya ingin mengimbau masyarakat untuk melestarikan tradisi ini dari kepunahan dan mempertahankannya untuk generasi mendatang.”
Gerobak sapi telah menjadi moda transportasi tradisional bagi para petani di Kamboja selama berabad-abad. Namun, penggunaan gerobak sapi kini mulai ditinggalkan karena para petani beralih ke moda transportasi yang lebih modern seperti traktor dan becak bermotor.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kampong Speu, Kamboja. (XHTV)