JUDUL: Melihat suasana desa di Israel utara pascaserangan roket Hizbullah
SHOOTING TIME: 22 September 2024
DATELINE: 23 September 2024
DURASI: 00:01:46
LOKASI: Haifa, Israel
KATEGORI: MILITER
SHOTLIST:
1. STANDUP 1 (Bahasa Mandarin): FENG GUORUI, Koresponden Xinhua
2. STANDUP 2 (Bahasa Mandarin): FENG GUORUI, Koresponden Xinhua
3. STANDUP 3 (Bahasa Mandarin): FENG GUORUI, Koresponden Xinhua
4. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): Warga setempat
5. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): Warga setempat
6. SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): Warga setempat
STORYLINE:
STANDUP 1 (Bahasa Mandarin): FENG GUORUI, Koresponden Xinhua
“Dari Sabtu (21/9) malam hingga Minggu (22/9) pagi (waktu setempat), sirene serangan udara terus berbunyi di Israel utara, termasuk di Kota Haifa. Saat ini, saya sedang berkendara menuju sebuah desa yang terletak di dekat Haifa. Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan desa tersebut dihantam roket yang ditembakkan oleh Hizbullah Lebanon. Sekarang, saya menuju ke sana untuk melihat bagaimana kerusakannya.”
STANDUP 2 (Bahasa Mandarin): FENG GUORUI, Koresponden Xinhua
“Saat ini, saya berada di dekat Kota Haifa. Akibat gangguan dari militer Israel, GPS ponsel saya tidak berfungsi. Ponsel saya malah menunjukkan bahwa saya sedang berada di sebuah bandara di Yordania. Jadi, saya harus meminta bantuan penduduk setempat untuk menemukan tempat tersebut.”
STANDUP 3 (Bahasa Mandarin): FENG GUORUI, Koresponden Xinhua
“Rumah di belakang saya ini dihantam oleh roket Hizbullah. Rumah ini masih porak-poranda bahkan setelah dibersihkan.”
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): Warga setempat
“Saya sedang tidur saat itu. Kemudian pada pukul 06.30, saya terbangun oleh suara sirene, dan saya sangat ketakutan.”
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): Warga setempat
“(Ini) sangat menakutkan bagi saya karena saya memiliki seorang anak perempuan (yang berusia) lima tahun. Saya sangat khawatir karena saya tinggal di Israel. Saya berharap (perang) akan berhenti secepatnya. Saya ingin perdamaian.”
SOUNDBITE 3 (Bahasa Inggris): Warga setempat
“Tentu saja kami menginginkan perdamaian. Tentu saja kami ingin hidup normal. Kami berharap kami bisa hidup bersama tetangga kami dengan damai dan tenang. Keluarga saya ada di sini dan saya mengkhawatirkan keluarga saya. Inilah kehidupan di Israel.”
Ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon telah mengalami eskalasi yang tajam menyusul ledakan perangkat komunikasi di seluruh Lebanon pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) yang menewaskan 37 orang dan melukai 2.931 lainnya, serta serangan udara Israel pada Jumat (20/9) yang menargetkan sebuah bangunan di daerah Jamous, pinggiran selatan Beirut, yang menewaskan 45 orang dan melukai puluhan lainnya.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Haifa, Israel.
(XHTV)