NANCHANG, “Banyak bunga berguguran pada bulan April, tetapi bunga persik justru mulai bermekaran di kuil gunung.”
Ini merupakan salah satu kalimat terkenal dari puisi kono China. Museum Provinsi Jiangxi baru-baru ini meluncurkan pameran bunga persik daring bertema lukisan, mari nikmati keindahan lukisan dan momen romantis dengan bunga persik.
Bunga persik merupakan simbol hal baik. Untuk menjaga persepsi terbaik orang-orang tentang musim semi, masyarakat China kuno melukis ikan, burung layang-layang, bebek mandarin, dan keindahan perempuan dengan bunga persik untuk menampilkan berbagai lanskap bunga persik. Dalam budaya tradisional China, bunga persik mewakili keindahan, cinta, umur panjang, dan dunia yang ideal.
“Lebih dari 20 lukisan dipamerkan, semuanya menampilkan musim semi dalam keindahan, lanskap, dan makna bunga persik,” kata Ye Rong, kurator Museum Provinsi Jiangxi.
Pelukis Dinasti Qing Fan Jinyong mahir melukis kupu-kupu. Dalam lukisannya, bunga persik dan kupu-kupu bergerak dalam harmoni di tengah udara musim semi.
Dalam lukisan lainnya, seorang wanita cantik di balik jendela merapikan rambutnya dan terlihat mempesona, sementara burung layang-layang beterbangan di luar. Sungguh pemandangan yang indah dengan latar belakang bunga persik.
Beberapa lukisan bahkan tidak menampilkan bunga persik, menyuguhkan atmosfer musim semi yang kuat. Dalam lukisan berjudul “Bunga Persik dan Ikan Mandarin” karya Luo Anxian, seorang pelukis Dinasti Qin, tidak ada bunga persik yang ditampilkan, melainkan hanya sebuah keranjang bambu dengan ikan mandarin segar. Ide lukisan itu datang dari ungkapan “pada musim bunga persik, ikan mandarin juga menjadi sangat gemuk.” Selesai