NANNING – Seorang mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh program doktor (S3) di Beijing melihat peluang yang lebih besar bagi dirinya dan rekan-rekannya seiring semakin eratnya kerja sama antara China dan negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
TOMMY TANU WIJAYA, Mahasiswa Indonesia, Beijing Normal University:
“Saya Tommy Tanu Wijaya, dan saya adalah mahasiswa program doktor di Beijing Normal University, jurusan Kurikulum dan Pengajaran Matematika. Saya berasal dari Indonesia. Setelah datang ke China, terutama setelah berkuliah di Beijing Normal University, setiap kali dosen pembimbing program S3 saya mengerjakan proyek kerja sama internasional, dia selalu mengajak saya. Saya kemudian memanfaatkan kesempatan itu untuk berbincang-bincang dengan para akademisi dalam konferensi internasional, juga mengirim surel kepada mereka. Mereka akan menanyakan hal-hal seperti ‘Apakah Anda punya ide? Apakah Anda mau melakukan eksperimen? Apakah Anda butuh bantuan?’
Kemudian saya akan mengirim surel balasan. Menurut mereka, ide-ide saya juga inovatif. Saya juga bekerja sama dengan dosen pembimbing program S3 saya, dan saat ini kami sedang mengerjakan proyek yang berhubungan dengan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra untuk membantu Sudan Selatan di Afrika menyusun materi dan referensi pengajaran. Saya telah berkenalan dengan banyak kawan dan mengunjungi banyak tempat.
Saya bekerja sama dengan kawan-kawan dari China dan itu memperluas wawasan saya. Saya bertemu kawan-kawan China yang berbeda-beda dan mereka belajar dengan tekun dan sungguh-sungguh. Berkat mereka, saya jadi banyak berkembang. China dan Indonesia telah menjalin kerja sama di berbagai bidang, seperti ekonomi dan pendidikan. China juga menyediakan vaksin untuk membantu Indonesia di masa pandemi COVID-19. Saya rasa kerja sama itu berjalan dengan baik di semua bidang. Bahkan, saya ingin sekali terlibat dalam proyek antara China dan Indonesia, dan membawa apa yang telah saya pelajari di China ke Indonesia.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Nanning, China. (XHTV)