ANKARA – Penjualan rumah kepada warga negara asing (WNA) di Turki mencapai rekor bulanan tertinggi pada November sejak 2013, saat mata uang lira negara itu yang anjlok, telah membuat properti Turki menjadi lebih murah bagi para pemegang valuta asing, seperti ditunjukkan data resmi pada Selasa (14/12).
Sebanyak 7.363 rumah terjual kepada WNA pada November, membukukan peningkatan secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 48,4 persen, menurut angka yang dirilis oleh Institut Statistik Turki (Turkish Statistical Institute/TUIK).
Jumlah rumah yang terjual kepada WNA menyumbang sekitar 4,1 persen dari total penjualan, yang mencapai 178.814 pada November, naik 59 persen (yoy).
Dengan total 2.922 rumah yang terjual kepada WNA, Istanbul, kota terbesar di Turki, menempati urutan pertama. Antalya berada di urutan kedua dengan 1.917 penjualan, diikuti oleh Ankara dengan 428 penjualan.
Warga Iran membeli rumah paling banyak pada November, dengan total 1.406 rumah, disusul oleh Irak dengan 1.075 rumah, dan Rusia dengan 836 rumah.
Mata uang lira Turki telah mengalami penurunan nilai lebih dari 45 persen terhadap dolar AS sejak awal tahun, dan kerugian meluas dalam tiga bulan terakhir karena bank sentral melakukan pemotongan suku bunga berturut-turut.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara. (XHTV)