WARTABUANA – Dari seluruh petugas perbatasan Selandia Baru yang diperkirakan berjumlah 12.000 orang, lebih dari separuhnya telah menerima suntikan pertama vaksin COVID-19, di saat batch ketiga vaksin tersebut tiba di negara itu, demikian diungkapkan Menteri Penanggulangan COVID-19 Selandia Baru Chris Hipkins pada Rabu (3/3).
Hingga Selasa (2/3) tengah malam waktu setempat, sebanyak 9.431 orang petugas perbatasan telah menerima dosis pertama mereka. Lebih dari 70 persennya, atau setara 6.688 orang, divaksinasi di wilayah Auckland, kata Hipkins dalam konferensi pers.
“Kami sudah dalam proses untuk memastikan bahwa mereka yang paling berisiko tertular COVID-19, para petugas kebersihan, perawat yang bertugas melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas isolasi dan karantina terkelola, staf keamanan, petugas bea cukai dan perbatasan, pekerja hotel, staf maskapai penerbangan, otoritas pelabuhan, dan petugas vaksinasi akan terlindungi dari virus ini,” ujar Hipkins.
Pengiriman gelombang ketiga yang terdiri dari 65.500 dosis vaksin Pfizer/BioNTech tiba di Selandia Baru pada Selasa, menambah total vaksin COVID-19 yang menjangkau negara itu menjadi 200.000, papar Hipkins.
“Dari sini, kami berencana untuk meningkatkan program vaksinasi, untuk mulai memvaksinasi anggota keluarga petugas perbatasan dan kontak erat serumah. Setelah itu kami akan melanjutkan (vaksinasi) bagi tenaga kesehatan dan petugas kedaruratan garis depan, orang-orang yang berisiko terpapar COVID-19 selama melakukan pekerjaan mereka,” tambahnya.
Keluarga petugas perbatasan dan kontak erat serumah mereka akan mulai divaksinasi paling cepat pekan depan, tetapi di beberapa wilayah yang lebih kecil, dewan kesehatan tingkat distrik sudah bisa memperluas program vaksinasi mereka untuk menjangkau kelompok-kelompok ini, imbuh sang menteri.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Wellington. (XHTV)