BEIRUT – Komite menteri untuk penanggulangan COVID-19 Lebanon pada Rabu (1/12) memutuskan untuk memberlakukan jam malam mulai pukul 19.00 hingga pukul 06.00 bagi mereka yang belum divaksinasi, demikian dilaporkan kantor berita National News Agency (NNA). Komite tersebut juga merekomendasikan penutupan sekolah dari 16 Desember 2021 hingga 10 Januari 2022, dengan harapan dapat menekan jumlah infeksi.
Komite itu juga menyarankan restoran, hotel, dan institusi wisata lainnya untuk tidak mengizinkan masuk para pengunjung yang belum mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin.
Menteri Kesehatan Masyarakat Lebanon Firas Abiad, yang mengumumkan rekomendasi komite tersebut, mendesak warga untuk menghormati aturan jaga jarak sosial (social distancing) dan menjalani vaksinasi.
FIRAS ABIAD, Menteri Kesehatan Masyarakat Lebanon:
“Mulai dari 17 Desember 2021 hingga 9 Januari 2022, jam malam akan diberlakukan terhadap pergerakan orang dari pukul 19.00 hingga 06.00 di seluruh wilayah Lebanon dengan pengecualian mereka yang telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin COVID-19 yang disetujui dan mereka yang memiliki hasil tes PCR negatif yang dilakukan dalam kurun waktu 48 jam, serta warga berusia 12 tahun ke bawah. Tempat umum yang menyelenggarakan pertemuan dan pesta hanya dapat menerima tamu dengan kapasitas 50 persen. Jika pesta akan mengundang lebih dari 100 tamu, dibutuhkan persetujuan khusus dari Kementerian Pariwisata setelah meminta saran dari Kementerian Kesehatan. Semua kedatangan di Bandar Udara Internasional Rafic Hariri setelah 10 Desember 2021 wajib mematuhi sejumlah ketentuan berikut: pertama, pelancong harus menerima dua suntikan vaksin COVID-19 atau mereka harus menunjukkan hasil tes PCR dalam kurun waktu 48 jam sebelum kedatangannya; kedua, pelancong juga harus mendaftar di platform Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon sebelum kedatangannya di Lebanon.”
Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon akan meluncurkan kampanye vaksinasi COVID-19 sehari penuh pada Sabtu (4/12) untuk warga berusia 50 tahun ke atas.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beirut. (XHTV)