KOPENHAGEN – Layang-layang tradisional China mendapat sambutan hangat dalam festival layang-layang yang digelar di Fanoe, Denmark.
Sebagai salah satu festival layang-layang terbesar di Eropa, acara tahunan Festival Layang-Layang Internasional Fanoe (Fanoe International Kite Festival) diselenggarakan di sebuah pulau di lepas pantai barat Denmark yang menarik lebih dari 5.000 penggemar layang-layang dari seluruh dunia.
POUL THERKELSEN, Manajer proyek di Asosiasi China untuk Fanoe:
“Kami mengundang 25 produsen layang-layang karena China merupakan tempat lahirnya layang-layang dan kami adalah (salah satu) festival layang-layang terbesar di dunia, jadi kami pikir ini menjadi tahun ketika kami ingin menunjukkan layang-layang China kepada dunia.”
ANDREAS AAGREN, penggemar layang-layang dari Swedia:
“Tidak banyak orang yang memiliki kesempatan untuk pergi ke China dan melihat (layang-layang China), jadi dengan mengundang 25 produsen layang-layang ini datang ke sini dapat memberikan banyak orang, semakin banyak orang, kesempatan untuk menonton (layang-layang China) dari dekat. Maksud saya untuk melihat karya seni bambu yang sangat indah.”
LENG SHIXIANG, Wakil Ketua Asosiasi Layang-Layang China:
“Antusiasme saya terhadap layang-layang tumbuh ketika saya masih muda, ketika saya masih remaja. Namun, setelah saya mempelajari cara membuat layang-layang, saya masih membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun untuk membuat layang-layang yang bagus. Hingga saat ini, sudah 60 tahun sejak saya mulai membuat layang-layang.”
HOU QIULING, Sekretaris Jenderal Asosiasi Layang-Layang China:
“Menurut saya, layang-layang yang bagus akan mewujudkan harapan orang-orang akan kehidupan yang ideal. Dengan kata lain, menerbangkan layang-layang akan membangkitkan harapan akan kehidupan yang lebih memuaskan, sama seperti layang-layang yang terbang tinggi.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kopenhagen. (XHTV)