LAOS – Pemerintah Laos memperpanjang larangan impor hewan ternak beserta produk daging sapi lainnya akibat wabah lumpy skin disease yang terus merebak di beberapa wilayah di negara tersebut.
Menurut harian lokal Vientiane Times pada Selasa (13/7), sejumlah langkah telah diumumkan untuk memantau dan mengendalikan penyebaran penyakit itu, serta mengatasi kekurangan pasokan daging sapi dan kerbau agar cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Departemen Peternakan dan Perikanan yang dinaungi Kementerian Pertanian dan Kehutanan Laos mengeluarkan pedoman untuk mengontrol pengangkutan hewan ternak hingga wabah penyakit itu mereda.Larangan pengangkutan hewan ternak antarprovinsi telah diterapkan untuk memastikan penyakit itu tidak menyebar ke seluruh wilayah Laos, dengan pos-pos pemeriksaan akan didirikan di jalanan.
Departemen itu menginstruksikan kepada sektor-sektor terkait dan otoritas setempat untuk menginformasikan kepada masyarakat, petani, dan bisnis peternakan tentang cara mencegah penyebaran penyakit itu, termasuk meningkatkan kebersihan dan memastikan lingkungan yang bersih bagi hewan ternak.
Departemen itu menekankan perlunya koordinasi yang erat antara otoritas pusat dan lokal untuk mencegah keterlambatan dalam merespons wabah penyakit itu.Lumpy skin disease adalah infeksi virus yang menyerang hewan ternak namun tidak dapat menulari manusia. Penyakit tersebut ditularkan melalui kontak langsung, seperti mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, berada dekat dengan kawanan ternak, dan melalui kontak dengan hewan yang tertular.Virus itu juga dapat ditularkan secara tidak langsung melalui serangga pengisap darah dan nyamuk.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Vientiane. (XHTV)