Sebuah laboratorium inovasi pertambangan pintar diresmikan di Provinsi Shanxi yang kaya akan batu bara di China utara pada Selasa (9/2) untuk memfasilitasi transformasi digital industri batu bara di negara itu.
Laboratorium yang didirikan di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, tersebut dibangun bersama oleh pemerintah Provinsi Shanxi, Huawei Technologies Co., Ltd., dan dua perusahaan lokal.
CEO Huawei Ren Zhengfei mengatakan perusahaannya berharap dapat menggabungkan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) dengan teknologi penambangan batu bara untuk mendukung transformasi digital dan pintar dalam industri batu bara.
Laboratorium tersebut nantinya akan merekrut 220 ahli di bidang TIK dan penambangan batu bara.
Huawei berencana menggunakan laboratorium inovasi tersebut sebagai tempat untuk terus berinovasi bersama para mitranya dan membuat terobosan di bidang teknologi yang dapat digunakan di lokasi penambangan, termasuk kamera dengan kemampuan self-cleaning, transmisi nirkabel frekuensi rendah, dan teknologi untuk memprediksi risiko.
SOUNDBITE (Bahasa Mandarin): REN ZHENGFEI, Pendiri dan CEO Huawei
“Seperti halnya Microsoft yang menyediakan layanan untuk mesin pesawat, layanan yang disediakan Huawei untuk tambang, bandara, dan dermaga bersifat elektronik. Seperti Microsoft yang tidak memproduksi mesin, kami pun tidak akan menggali tambang batu bara. Huawei ingin membantu industri penambangan batu bara mewujudkan model produksi yang melibatkan lebih sedikit pekerja, keamanan yang lebih baik, dan efisiensi yang lebih tinggi. Dengan cara ini, kami dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan keamanan, serta mempromosikan pengembangan mekanis industri penambangan batu bara di Shanxi.”
Laboratorium tersebut bertujuan untuk membantu tambang-tambang di Shanxi mengurangi jumlah pekerja mereka hingga 60 persen dalam skenario penambangan yang sepenuhnya mekanis dan pintar, serta mengurangi jumlah pekerja yang memasuki lokasi penambangan sebesar 10 hingga 20 persen tiap sif.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Taiyuan, China.
(XHTV)