BEIRUT – Ratusan warga Lebanon menggelar aksi unjuk rasa di Beirut dan wilayah-wilayah lain di negara itu pada Kamis (16/2), membakar ban serta merusak pintu dan pagar bank untuk memprotes hilangnya deposit mereka.
Lebanon telah mengalami krisis finansial yang parah sejak Oktober 2019, memaksa bank-bank untuk membatasi penarikan deposit dalam mata uang dolar AS dan pound Lebanon.
Hal ini menyebabkan lebih dari 80 persen populasi negara itu jatuh dalam kemiskinan.
Krisis Lebanon kian diperparah oleh tidak adanya sosok presiden dan pemerintahan yang efektif yang mampu mengimplementasikan reformasi struktural untuk membuka akses ke bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan menempatkan negara itu di jalur pemulihan.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beirut. (XHTV)