SEOUL – Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) pada Senin (26/9) meluncurkan latihan maritim gabungan di dekat Semenanjung Korea, yang melibatkan satu kapal induk AS dan lebih dari 20 kapal perang dari kedua belah pihak.
Kementerian Pertahanan Nasional Korsel mengatakan latihan angkatan laut gabungan itu dijadwalkan digelar selama empat hari mulai Senin di perairan timur Korsel.
Lebih dari 20 kapal perang, termasuk kapal perusak Aegis berbobot 7.600 ton dan kapal perusak seberat 4.400 ton dari pihak Korsel, serta grup tempur kapal induk USS Ronald Reagan yang tiba di kota pelabuhan Busan, Korsel tenggara, pada Jumat (23/9) akan dikerahkan dalam latihan tersebut.
Grup tempur tersebut terdiri dari kapal induk bertenaga nuklir kelas Nimitz, kapal penjelajah rudal berpemandu USS Chancellorsville, kapal perusak kelas Arleigh Burke USS Barry, dan kapal perusak rudal berpemandu USS Benfold.
Kapal selam bertenaga nuklir USS Annapolis dilaporkan akan bergabung dengan latihan angkatan laut tersebut.
Ini menjadi kali pertama dalam kurun waktu sekitar lima tahun sebuah kapal induk AS mengunjungi Korsel untuk menjalani latihan militer gabungan.
Berbagai jenis pesawat dan helikopter akan bergabung dalam latihan angkatan laut itu, termasuk F/A-18E Super Hornet, pesawat pengintai maritim P-3 dan P-8, helikopter AW-159 dan MH-60R, jet tempur F-15K dan KF-16, serta helikopter Apache AH-64E.
Pasukan angkatan laut dari kedua negara akan menggelar berbagai sesi latihan untuk operasi antikapal dan antikapal selam, manuver taktis, dan operasi maritim lainnya.
Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) menyebut latihan bersama itu sebagai latihan untuk invasi ke utara.
RRDK menembakkan rudal balistik jarak pendek ke perairan timurnya pada Minggu (25/9), menurut Kepala Staf Gabungan Korsel.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Seoul. (XHTV)