SEOUL – Jumlah kasus harian COVID-19 di Korea Selatan (Korsel) mencapai rekor tertinggi pada saat negara itu meluncurkan peraturan yang disebut panduan “hidup berdampingan dengan COVID-19” pada awal bulan ini, kata otoritas kesehatan negara itu pada Kamis (18/11).
Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA), negara itu melaporkan tambahan 3.292 kasus COVID-19 pada Rabu (17/11) tengah malam dibandingkan dengan 24 jam sebelumnya, menambah total infeksi menjadi 406.065 kasus.
Pertambahan kasus itu menandai jumlah kasus harian tertinggi sejak kasus pertama di negara itu ditemukan pada 20 Januari tahun lalu. Jumlah kasus harian tetap di atas 3.000 kasus selama dua hari berturut-turut.
Rekor tertinggi jumlah kasus harian itu terjadi saat pemerintah Korsel menerapkan peraturan “hidup berdampingan dengan COVID-19”. Pembatasan fasilitas multiguna, seperti restoran dan kafe, dan pertemuan pribadi dilonggarkan.
Lonjakan kasus baru-baru ini disebabkan oleh infeksi klaster di wilayah metropolitan Seoul.
Dari kasus-kasus baru tersebut, 1.423 kasus adalah warga Seoul. Jumlah warga yang baru terinfeksi yang tinggal di Provinsi Gyeonggi sebanyak 965 orang, sedangkan di kota pelabuhan barat Incheon sebanyak 195 orang.
Penyebaran virus itu juga melanda kawasan non-metropolitan. Jumlah infeksi baru di wilayah non-ibu kota sebanyak 689 kasus atau 21,1 persen dari total transmisi lokal.
Terdapat dua puluh kasus impor, menambah jumlah kasus impor menjadi 15.449 kasus.
Jumlah orang terinfeksi yang berada dalam kondisi serius sebanyak 506 orang, turun 16 orang dari hari sebelumnya.
Tambahan 29 kematian terkonfirmasi, sehingga jumlah kematian menjadi 3.187. Total tingkat kematian mencapai 0,78 persen.
Sejak vaksinasi massal diluncurkan pada 26 Februari lalu, negara itu telah memberikan vaksin COVID-19 kepada total 42.110.652 orang, atau 82,0 persen dari total populasi.
Jumlah penduduk yang telah divaksinasi lengkap sebanyak 40.312.386 orang atau 78,5 persen dari jumlah penduduk.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Seoul. (XHTV)