LANZHOU – Selama waktu makan malam, sebuah restoran dengan perpaduan China-Ukraina di kawasan Jalan Kuno Lanzhou di Kota Lanzhou, Provinsi Gansu, China barat laut, sering kali ramai dikunjungi pelanggan.
Restoran itu milik seorang wanita asal Ukraina bernama Alvina Baidiuk (31) dan suaminya yang berkebangsaan China. Pasangan tersebut membuka restoran itu pada 2018, dua tahun setelah mereka menikah.
Di restoran itu, Alvina berupaya menciptakan pengalaman bersantap hidangan Ukraina yang otentik.
ALVINA BAIDIUK, Pemilik restoran : “Nama saya Alvina dan saya berasal dari Ukraina. Saya datang pertama kali ke China pada 2015. Tiga tahun kemudian, saya dan suami saya mulai membuka restoran Ukraina. Kentang, lada, dan banyak bahan lainnya berasal dari daerah setempat. Kini kami memiliki berbagai hidangan yang berbeda.”
Akibat pandemi COVID-19, restoran itu ditutup sementara mulai akhir 2019 hingga Maret 2021. Namun, kini Alvina yakin arus kedatangan pelanggan yang stabil akan pulih.
ALVINA BAIDIUK, Pemilik restoran : “Pandemi COVID merupakan hal yang sangat serius, dan saya merasa China sangat kuat dalam meredam penyebaran epidemi.”
Untuk memberikan cita rasa China yang sudah familier, Alvina dan tim dapurnya berusaha memilih produk-produk lokal khas Gansu, seperti kentang Dingxi dan lada Gangu. Hidangan yang ditawarkan di restoran itu beragam, mulai dari barbeku Eropa Timur hingga masakan China yang pedas.
CAO ZHANHUI, Pelanggan restoran : “Saya suka barbeku Ukraina. Rasanya sangat enak di restoran ini.”
ALVINA BAIDIUK, Pemilik restoran : “Saya menyukai pekerjaan saya. Saya senang melihat keluarga datang ke restoran saya untuk menikmati hidangan yang ada. Anak-anak bersenang-senang di restoran ini, dan ibu serta ayah mereka tampak gembira. Itulah kenapa saya gembira. China adalah kampung halaman saya. Dan, saya benar-benar mencintai China dan Lanzhou.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lanzhou. (XHTV)