JUDUL: Kesan pelajar Indonesia soal warisan budaya takbenda di China
SHOOTING TIME: 9 Juli 2024
DATELINE: 13 Juli 2024
DURASI: 00:01:24
LOKASI: GUIYANG, China
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan perjalanan
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): GERALDINE PATRICIA, Pelajar, ABA International Bandung di Indonesia
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): SHERRYN CRISTALLYN LEO, Pelajar, Sekolah Maitreyawira di Indonesia
STORYLINE:
Sekelompok pengajar dan pelajar asal Indonesia, yang terdiri dari hampir 40 orang, menyelami kekayaan budaya masyarakat dan adat istiadat etnis di Guizhou, sebuah provinsi berkontur pegunungan di China.
Para pengunjung asal Indonesia yang datang ke Guizhou ini demi mengikuti perkemahan musim panas “Chinese Bridge” 2024.
Sejak dimulainya perkemahan tersebut pada 1 Juli, rombongan pengunjung ini telah mengunjungi berbagai tempat di Guizhou untuk menjajal beragam keterampilan warisan budaya takbenda.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Inggris): GERALDINE PATRICIA, Pelajar, ABA International Bandung di Indonesia
“Saya sangat menyukai budaya etnis di sini, karena sangat berbeda dari yang lain. Saya rasa kita tidak dapat menemukan budaya seperti ini di kota-kota besar seperti Shanghai atau Beijing, dan budaya di sini benar-benar unik sehingga harus dicoba dan dirasakan.
Saya sangat suka berada di sini, karena tempat ini memiliki arsitektur yang bagus. Dan saat kami pergi ke sana, ada banyak pedagang yang menjual berbagai macam barang, mulai dari makanan, pakaian, dan juga segala herba. Anda juga dapat mencoba banyak minuman, minuman lokal di sini.”
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): SHERRYN CRISTALLYN LEO, Pelajar, Sekolah Maitreyawira di Indonesia
“Saya suka kota kuno Qingyan, karena pemandangannya sangat cantik. Kita dapat melihat banyak rumah tua dan kuno, dan kita dapat mencicipi banyak makanan dan minuman. Di kota kuno Qingyan, kita juga dapat melihat danau yang indah.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Guiyang, China.
(XHTV)