URUMQI – Di kala deretan kereta peluru meluncur melintasi stasiun-stasiun di banyak wilayah di China, gemuruh kereta lambat yang terlihat ketinggalan jaman terus melayani penduduk di daerah-daerah terpencil dengan layanan dan harga tiket yang stabil.
Meski memiliki jaringan kereta cepat paling maju di dunia, China masih rutin mengoperasikan lebih dari 80 layanan kereta lambat.
Salah satu contohnya adalah layanan kereta antara Urumqi, ibu kota Xinjiang, dan Hotan.
Total jarak tempuh kereta tersebut mencapai 1.960 kilometer, dengan 66 perhentian di sepanjang perjalanannya.
Sejak kereta-kereta ini mulai beroperasi pada Juni 2011, tarifnya tetap terjangkau bagi penduduk setempat.
Warga senang naik kereta lambat untuk membawa barang-barang ke pasar, mengantar anak-anak ke sekolah, dan pergi ke kota-kota besar sebagai pekerja migran.
POLATIKHAN, Kondektur kereta:
“Kereta ini nirlaba, jadi tiketnya sangat murah. Hanya butuh 55 yuan (1 yuan = Rp2.165) dari Hotan ke Kashgar, dan tiket termurahnya hanya 5 yuan antara Hotan dan Moyu. Kereta ini berhenti setiap setengah jam. Beberapa stasiun, misalnya, Stasiun Aketao, hanya membawa satu penumpang, tetapi kereta masih berhenti di setiap stasiun. Kereta lambat ini memfasilitasi perjalanan warga di Xinjiang selatan.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Urumqi, China. (XHTV)