NAIROBI – Pada Senin (31/10), Kenya meluncurkan sebuah program akselerator yang berupaya menciptakan setidaknya satu juta peluang kerja dan kewirausahaan bagi pemuda Kenya per tahun selama lima tahun ke depan di sektor swasta.
Di Nairobi, ibu kota Kenya, Wakil Presiden Kenya Geoffrey Rigathi Gachagua mengatakan bahwa inisiatif Program Akselerator Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Pemuda Kenya (Kenya Youth Employment and Entrepreneurship Accelerator Program/K-YEEAP) ini berupaya membuka potensi usaha kecil dan menengah melalui layanan pendukung yang disesuaikan, sehingga memungkinkan mereka berkembang dan menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda.
RIGATHI GACHAGUA, Wakil Presiden Kenya:
“Kami mengapresiasi bahwa Program Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Pemuda Kenya merupakan inisiatif penciptaan lapangan kerja yang inovatif dan komprehensif dengan tujuan keseluruhan untuk menciptakan 1 juta peluang kerja dan kewirausahaan bagi pemuda Kenya. Selain itu, inisiatif ini berupaya membuka potensi usaha kecil dan menengah melalui layanan pendukung yang disesuaikan, sehingga memungkinkan mereka berkembang dan menciptakan lapangan kerja bagi para pemuda.”
Gachagua menuturkan bahwa program ini juga akan memanfaatkan teknologi dan transformasi digital guna meningkatkan bisnis.
Dia mengungkapkan bahwa pengangguran pada generasi muda di Kenya diperkirakan mencapai 38,9 persen dengan perkiraan satu juta pemuda dari institusi akademis masuk ke bursa tenaga kerja setiap tahunnya.
RIGATHI GACHAGUA, Wakil Presiden Kenya:
“Saya diberi tahu bahwa program ini akan memanfaatkan teknologi dan transformasi digital. Hal itu dilakukan dengan meningkatkan skala bisnis melalui intervensi katalis, seperti mendorong jasa alih daya (outsourcing) pengelolaan bisnis, sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi dengan digitalisasi layanan guna mempercepat akses ke pasar secara regional dan global.”
Flora Mutahi, ketua Aliansi Sektor Swasta Kenya, mengatakan bahwa inisiatif tersebut diharapkan dapat mentransformasi pasar tenaga kerja pemuda dengan memberikan bukti dan data yang relevan guna mengatasi kemacetan kebijakan yang menghambat percepatan penciptaan lapangan kerja di sektor swasta.
Mutahi menambahkan bahwa sasaran penerima manfaat program ini adalah para pemuda yang memiliki sumber daya terbatas.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Nairobi. (XHTV)