KOPENHAGEN – Kebun Binatang Kopenhagen di Denmark melakukan persiapan menjelang musim kawin bagi sepasang panda raksasa China bernama Mao Sun dan Xing Er.
Kedua panda raksasa itu, yang dipertemukan hanya selama 2 hingga 3 hari setiap tahunnya dalam dua tahun terakhir, masih belum menghasilkan bayi panda.
MADS FROST BERTELSEN, Direktur Kebun Binatang Kopenhagen:
“Tahun ini, kami mungkin akan mempertemukan mereka lebih awal dari yang pernah kami lakukan sebelumnya. Langkah itu dilakukan dengan harapan mereka akan berkelahi dan menuntaskan perkelahian tersebut. Dan ketika waktunya (kawin) benar-benar tiba, mereka dapat fokus untuk kawin.”
MADS FROST BERTELSEN, Direktur Kebun Binatang Kopenhagen:
“Saya tidak yakin kami benar-benar bisa mempersiapkan panda jantannya. Pada dasarnya, yang kami lihat dari tahun-tahun sebelumnya adalah si panda betina sudah sangat siap. Panda betina itu jelas menunjukkan minatnya, sedangkan si panda jantan jauh lebih tertarik pada makanan.”
MADS FROST BERTELSEN, Direktur Kebun Binatang Kopenhagen:
“Langkah yang sudah kami lakukan tahun lalu dan akan kami lakukan lagi tahun ini adalah kami mengimpor sejumlah urine dari panda raksasa jantan lain. Dan kami dapat meletakkan urine itu di dalam kandang dan mungkin menciptakan rasa persaingan yang bisa membuat panda raksasa jantan kami menjadi sedikit lebih fokus.”
Kedua panda tersebut menjadi fenomena budaya yang nyata di seluruh Denmark sejak mereka dipindahkan ke Rumah Panda di Kebun Binatang Kopenhagen pada April 2019.
Pada 2017, Asosiasi Taman Zoologi China dan Kebun Binatang Kopenhagen Denmark menandatangani sebuah perjanjian tentang Konservasi Panda Raksasa. Menurut perjanjian itu, kedua panda tersebut akan tinggal di Kebun Binatang Kopenhagen selama 15 tahun.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kopenhagen. (XHTV)