NANYANG – Karpet sutra buatan tangan dari wilayah Nanzhao di Provinsi Henan, China, kian populer di kalangan pedagang asing karena ditenun dengan sangat indah secara terampil, serta inovasi dalam metode produksi dan penjualannya.
Wilayah Nanzhao memiliki tradisi panjang dalam membiakkan ulat sutra tussah dan menenun permadani dengan sutra tussah.
Penenunan karpet bergaya Persia dimulai di wilayah tersebut pada 1980-an dan tak lama kemudian dikenal di seluruh dunia karena nilai estetika, pola rumit, dan daya tahannya.
ZHENG TAO, Pejabat, Wilayah Nanzhao:
“Karpet sutra Nanzhao telah mencakup 80 persen dari produksi karpet sutra tenunan tangan global. Dalam beberapa tahun terakhir, kami mengikuti perkembangan zaman dan mengembangkan serta memproduksi karpet buatan tangan berkualitas tinggi dengan karakteristik budaya khas China, yang diterima dengan baik oleh para pedagang asing.”
Zhang Yanli, seorang pengrajin wanita berusia 57 tahun, telah terlibat dalam merancang dan memproduksi karpet sutra buatan tangan selama lebih dari 30 tahun.
ZHANG YANLI, Pengrajin wanita:
“Karpet sutra yang kami produksi disebut ’emas halus’. Kebanyakan kami menjualnya ke Rusia, Inggris, Amerika Serikat, Azerbaijan, Turki, Jerman, dan negara-negara lain.”
FERUZ, Pedagang karpet dari Uzbekistan:
“Karpet Anda sangat bagus dan sempurna (dalam hal) kualitas. Jadi saya berharap pada akhir bulan ini saya dapat memesan lebih banyak permadani. Tolong beri tahu saya apabila Anda memiliki desain-desain baru.”
SUN JIANHUI, Manajer Umum Nanyang Yuxiang Arts and Crafts Co., Ltd”:
“Karpet kami diterima dengan baik di pasar global, terutama di negara-negara di sepanjang Jalur dan Sabuk Sutra. Kini kami merekrut lebih banyak tenaga pemasaran yang dapat melakukan live streamingdalam bahasa Inggris, yang dapat mempermudah cara berkomunikasi dengan para pelanggan domestik maupun luar negeri.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Nanyang, China. (XHTV)