SWABI – Nasrullah Khan (42), seorang mekanik asal Pakistan yang bekerja di Sudan, mengalami kesulitan hidup yang sesungguhnya ketika dirinya duduk dengan penuh penderitaan dan tak memiliki uang di Pelabuhan Sudan dalam beberapa hari terakhir.
Kini, setelah berada di rumahnya di Swabi, Pakistan, dia mengenang kembali pengalaman menegangkan dan mengharukan itu, mengatakan bahwa “persahabatan Pakistan dan China yang erat membantunya terbebas dari bahaya.”
NASRULLAH KHAN, Warga Pakistan yang dievakuasi dari Sudan:
“Sangat sulit untuk mendapatkan bus menuju pelabuhan. Ada pos pemeriksaan di mana-mana dan mereka terus menanyakan keberadaan kami. Ada suara tembakan dan ledakan bom. Kami mengalami banyak kesulitan.
Akhirnya, kapal China datang untuk menyelamatkan kami dan kami semua naik ke atas kapal tersebut.
Saya tidak pernah melihat perlakuan sebaik ini sepanjang hidup saya, mereka memberikan kami kamar khusus yang nyaman dan dua anggota kru siap melayani kami. Kami meminta apa pun yang kami inginkan, dan mereka memberikan makanan yang lezat.
Perjalanan adalah ujian persahabatan. Dan di masa-masa sulit kami, masyarakat China merupakan teman sejati yang sangat kami butuhkan. Saat tersulit bagi kami adalah saat dievakuasi dari pelabuhan Sudan, dan mereka ada di sana untuk kami.”
Ayah Khan, yang berusia 65 tahun, mengatakan bahwa dirinya tidak bisa tidur selama beberapa malam ketika Khan terlantar di Sudan.
KHAN GHALIB, Ayah Nasrullah Khan:
“Saya sangat khawatir. Seluruh keluarga saya sangat khawatir dengan nyawa dan keselamatannya. Kami terus menunggu kedatangannya dengan selamat, dan akhirnya, dia kembali.”
Menurut Kementerian Pertahanan Nasional China, 940 warga negara China dan 231 warga negara asing diangkut oleh kapal-kapal angkatan laut China meninggalkan Sudan menuju pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, dalam dua operasi evakuasi.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Swabi, Pakistan. (XHTV)