JUDUL: Jumlah perusahaan bangkrut di Jepang naik 35 persen pada 2023
SHOOTING TIME: Rekaman sebelumnya
DATELINE: 17 Januari 2024
DURASI: 00:01:28
LOKASI: Tokyo
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kota-kota di Jepang
STORYLINE:
Jumlah perusahaan bangkrut di Jepang meningkat 35 persen pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya akibat kenaikan harga dan biaya tenaga kerja, lapor sebuah perusahaan riset kredit setempat.
Menurut survei yang dilakukan oleh Tokyo Shoko Research Ltd., jumlah perusahaan yang mengalami kebangkrutan di Jepang dengan utang melampaui 10 juta yen (1 yen = Rp105,8) atau sekitar 68.189 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.639) mencapai 8.690 perusahaan pada 2023. Total utang perusahaan-perusahaan bangkrut tersebut melebihi 24,026 triliun yen.
Mayoritas perusahaan yang mengalami kebangkrutan adalah perusahaan kecil dan menengah yang memiliki lebih sedikit karyawan, urai laporan tersebut, seraya menjelaskan bahwa jumlah perusahaan dengan utang di bawah 100 juta yen menyumbang 74,7 persen dari total perusahaan yang bangkrut.
Perusahaan dengan utang melebihi 1 miliar yen mencapai 211 perusahaan atau meningkat 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, perusahaan kecil dan menengah memiliki total utang melebihi 100 miliar yen.
Para analis mengatakan bahwa berbagai faktor berkontribusi pada peningkatan angka kebangkrutan yang signifikan ini. Banyak usaha kecil dan menengah, yang sebelumnya bergantung pada pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan yang diberikan oleh pemerintah selama pandemi COVID-19, kini menghadapi tantangan baru seperti peningkatan biaya hulu (upstream cost), lonjakan biaya tenaga kerja, dan kelangkaan tenaga kerja, yang menyebabkan kesulitan operasional dan gangguan sirkulasi dana.
Laporan itu menyebutkan bahwa jumlah perusahaan yang menghadapi kesulitan dalam sirkulasi dana diperkirakan akan terus meningkat karena setelah April tahun ini, periode puncak pembayaran kembali pinjaman preferensial yang diberikan pemerintah Jepang kepada usaha kecil dan menengah selama pandemi semakin dekat.
Perusahaan riset kredit tersebut juga memperkirakan bahwa jumlah perusahaan yang bangkrut di Jepang pada 2024 akan menembus angka 10.000.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tokyo.
(XHTV)