ROMA – Italia pada Selasa (16/11) mulai memberlakukan langkah-langkah baru untuk melawan penyebaran pandemi COVID-19 di transportasi umum dan taksi, di saat pihak berwenang setempat berupaya membendung gelombang keempat COVID-19.
Berdasarkan aturan baru tersebut, yang ditandatangani dalam surat keputusan yang dirilis menteri kesehatan dan menteri transportasi negara itu pada Senin (15/11), semua penumpang wajib menunjukkan green passmereka sebelum menaiki kereta jarak jauh dan antarwilayah.
Green passmerupakan sertifikat yang menunjukkan bahwa seseorang telah divaksinasi lengkap, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, telah sembuh dari COVID-19, atau dinyatakan negatif virus tersebut dalam 48 jam terakhir.
Langkah-langkah baru itu diterapkan di semua stasiun kereta utama Italia, termasuk di Roma, Milan, dan Florence, serta semua stasiun di mana pemeriksaan mungkin dilakukan sesuai dengan kondisi setempat.
Keputusan pemerintah tersebut juga menyatakan bahwa jika seorang penumpang di kereta memiliki gejala virus corona, staf kereta dan polisi dapat memutuskan untuk menghentikan kereta dan melakukan intervensi darurat. Langkah ini berlaku untuk semua kereta, termasuk kereta lokal yang penumpangnya saat ini tidak diwajibkan memiliki green pass.
Taksi dan layanan penyewaan mobil dengan sopir saat ini dibatasi maksimal dua penumpang, kecuali penumpang tersebut merupakan anggota keluarga yang sama.
Dibandingkan dengan beberapa negara Eropa lainnya, gelombang keempat virus corona di Italia sejauh ini memiliki dampak yang terbatas terhadap situasi pandemi secara keseluruhan di negara itu. Namun, data statistik menunjukkan bahwa infeksi COVID-19 telah meningkat selama empat pekan terakhir.
Hingga Selasa, Italia telah melaporkan 4,8 juta kasus virus corona dan lebih dari 132.000 kematian, dengan total pasien pulih sebanyak 4,6 juta lebih.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Roma. (XHTV)